Rabu, 01 September 2010

Winter Sonata (Episode 16)


Di kantor, Yoo-jin diberitahu seniornya bahwa Min-hyeong akan pergi ke Amerika, dan menitipkan sesuatu untuknya. Saat dibuka, isinya ternyata CD berisi lagu The First Time dan secarik kertas.

Didalamnya, Min-hyeong menyatakan permohonan maafnya karena tidak mampu memainkan lagu tersebut seperti yang pernah dilakukan Joon-sang. Mendadak Yoo-jin teringat sesuatu, dirinya tidak pernah memberitahu siapapun soal hadiah pemberian Joon-sang. Ia langsung berlari dan mencegat taksi menuju airport, ia sadar bahwa Min-hyeong adalah Joon-sang.

Di bandara, Yoo-jin dengan penuh kepanikan mencari sosok Joon-sang, yang akhirnya ditemukannya saat pria itu baru memasangkan sepatu ke kaki seorang anak perempuan. Gadis itu langsung memanggilnya dengan nama Joon-sang, sambil meminta maaf karena tidak mengenalinya sejak awal.

Joon-sang akhirnya tidak jadi pergi ke Amerika, dan menghabiskan waktunya di kamar hotel mengobrol dengan Yoo-jin. Pria itu meminta maaf karena meski namanya Joon-sang, namun ia tidak mengingat sedikitpun masa lalunya. Yoo-jin menceritakan tentang sarung tangan, permainan piano, bolos, sepeda, sampai berpegangan tangan, namun tidak satupun yang bisa diingat Joon-sang.

Saat Yoo-jin tertidur, Joon-sang menelepon Sang-hyuk dan memintanya menjemput gadis itu keesokan harinya. Pria itu meninggalkan kertas berisi pesan bahwa dirinya berterima kasih karena Yoo-jin selalu menyimpan kenangan terhadap Joon-sang, yang sayangnya tidak mampu ia ingat. Saat bangun dan menemukan surat itu, Yoo-jin berlari mencari Joon-sang meski sudah dicegah Sang-hyuk.

Yoo-jin menyusul Joon-sang yang berada di seberang jalan, tanpa melihat ada truk yang melintas. Secara refleks, Joon-sang langsung mendorong Yoo-jin, dan untuk kedua kalinya ia tertabrak. Di rumah sakit, Chae-lim dengan berang memarahi Yoo-jin yang dianggap sebagai penyebab Min-hyeong celaka.

Merasa bersalah, Yoo-jin memutuskan berada di rumah sakit merawat Joon-sang sampai pria itu sadar. Sang-hyuk membawakan makanan, dan mengatakan bahwa bila Yoo-jin ingin merawat Joon-sang, maka ia harus punya banyak enerji. Dikamar, Yoo-jin menyatakan pada Joon-sang yang tidak sadar bahwa ia tidak akan meninggalkan pria itu lagi.

***


Malamnya, kondisi Joon-sang memburuk sehingga Yoo-jin semakin panik. Diluar ruangan, ia terus berdoa bagi keselamatan kekasihnya tersebut. Ia juga terus menunggu di sisi tempat tidur sepanjang malam.

Joon-sang mulai sadar, dan memegang wajah Yoo-jin yang berada didekatnya sambil memanggil namanya. Pria itu menceritakan kalau dirinya ingat saat pertama kali mengenal Yoo-jin, kepala gadis itu bersandar dibahunya saat tertidur. Mendengar hal itu, Yoo-jin sadar kalau sebagian ingatan Joon-sang sudah kembali.

Yoo-jin memutuskan untuk pulang dan mengepak barang-barangnya. Saat bertemu Jin-suk, ia memberitahu kalau ingatan Joon-sang sudah mulai pulih. Berita tersebut didengar Sang-hyuk, yang langsung menuju rumah sakit dan menemukan kasur Joon-sang sudah kosong. Suster rumah sakit membenarkan bahwa ingatan Joon-sang sudah kembali.

Keesokan harinya, Sang-hyuk mengajak Yoo-jin minum kopi sambil menyatakan dirinya siap melepas gadis yang dicintainya sejak dulu itu. Sambil bercanda ia mengatakan bahwa dirinya melakukan hal yang berkebalikan dengan Joon-sang yang berusaha mengingat yaitu melupakan.

Dengan hati yang hancur-lebur, Sang-hyuk berjalan tidak tentu arah di tengah jalanan yang ramai sambil mengingat masa-masa indahnya bersama Yoo-jin. Ia juga memberitahu kedua orangtuanya bahwa pernikahan mereka dibatalkan, dan menolak memberi penjelasan lebih lanjut.

Hidup mulai berjalan kembali seperti normal, Joon-sang yang telah sembuh diijinkan meninggalkan rumah sakit. Ia memutuskan untuk pindah ke sebuah apartemen, dan berusaha menata tempat tersebut bersama Yoo-jin. Akankah keadaan harmonis ini bertahan lama, mengingat Joon-sang mulai bisa mengingat alasan dirinya meninggalkan Yoo-jin 10 tahun silam?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar