Episode 6
Cemburu adalah salah satu bentuk kecemasan. Ketakutan kehilangan dirimu.
Review sebelumnya. Hui Ni mengadakan konferensi pers dan mengatakan bahwa Xia Mo terlibat skandal dengan Ling Hao. Xia Mo akhirnya memutuskan ia tidak akan mentolerir apalagi melupakan kejadian ini tidak akan meredam isu yang berkembang. Xia Mo memutuskan untuk melawan Hui Ni.
An Hui Ni dan Ling Hao menonton berita tentang Xia Mo. Ling Hao marah dan mematikan TV nya. Hui Ni marah dan mencoba membela diri, ia bilang bahwa ia sangat kasihan karena gadis cantik seperti dia dipaksa meninggalkan pertunjukkan. Hui Ni minta Ling Hao untuk mendukungnya. Ling Hao malah marah dan menganggap perbuatan Hui Ni sangat gila karena walaupun semua mengira ia serius, Ling Hao menganggap Hui Ni sedang berbohong. Hui Ni lalu bilang tadinya Xia Mo terlihat tak berbahaya tetapi setelah mulai syuting ia mencoba menggoda Ling Hao dan ingin terus menuju puncak. Hui Ni Cuma memperlihatkan sisi gelapnya kepada public dan ia merasa tidak berkata bohong. Ling Hao sedih mendengarnya dan bilang kenapa Hui Ni beranggapan Xia Mo adalah musuhnya padahal ia sangat rndah hati. Hui Ni marah dan bilang Ling Hao terlalu naïf. Lalu Hui Ni membacakan Koran yang berisi berita tentang Xia Mo yang saat memulai awal debutnya dibantu oleh Luo Xi. Hui Ni beranggapan sebagai pendatang baru alasan apa sehingga ia mendapat bantuan dari Luo Xi (ni orang sirik banget yah )
Ling Hao menyuruh Hui Ni menghentikankan ocehannya tapi Hui Ni terus aja ngoceh. Sekarang ia membaca kalau penetapan Xia Mo sebagai bintang karena Ou Chen yang direktur Hong Ou jadi sangat mungkin ia mendapat peran film Pure Love Song karena Hong Ou adalah investor terbesar film itu. Ling Hao muak dengan ucapan Hui Ni, ia merebut koran dari tangan Hui Ni dan dibuang. Ling Hao heran bagaimana bisa hui Ni percaya apa yang ditulis koran. Lalu Ling Hao balik tanya kenapa Hui Ni bilang ia ketemuan dengan Xia Mo di hotel. Ling hao curiga jangan-jangan Hui Ni yang kirim sms ke Xia Mo. Hui Ni masih gak mo ngaku tapi Ling Hao tahu itu benar.
Ling Hao marah dan bersiap berkemas-kemas mo pergi. Hui Ni yang melihatnya berusaha mencegah dengan mencium Ling Hao tapi Ling Hao menolak malah mendorong Hui Ni hingga jatuh. Ling Hao tetap pergi sementara Hui Ni menangis berusaha mencegahnya dan bilang mereka sudah bersama sejak lama tapi sekarang Ling Hao mau meninggalkannya. Hui Ni berusaha minta maaf tapi Ling Hao tetap tak menghiraukan Hui Ni.
Xia Mo dan Zhen En naik mobil menuju gedung, mereka mendengar suara demonstran pada protes di depan gedung. Zhen En yang melihat itu buru-buru menyuruh Xia Mo menyamar. Zhen En sudah mempersiapkan perlengkapan menyamar mulai dari kacamata hitam, topi, sampai jaket. Xia Mo berterima kasih karena Zhen En sudah memikirkan dirinya.
Saat ada yang melewati mobil mereka, Zhen En menutupi wajah Xia Mo dengan tangannya. Zhen En nanya kenapa Xia Mo tidak sembunyi. Xia Mo jawab ia tidak melakukan kesalahan kenapa harus takut dengan mereka. Xia Mo pun bersiap akan turun dari mobil, lalu handphone Zhen En bordering. Sms masuk yang bilang Xia Mo tidak bermain lagi di film Pure Love Song. Zhen En bilang Xia Mo tidak usah datang ke lokasi syuting. Xia Mo kaget dan tanya kenapa. Zhen dengan ragu bilang Xia Mo diberhentikan dari syuting. Xia Mo kecewa mendengarnya.
Xia Mo dan Zhen En ketemu sama pimpinan (aku sampe sekarang gak tau siapa nama wanita ini?) pimpinan itu membuka-buka koran lalu memukul meja karena kesal. Ia bilang Xia Mo telah melihat yang terjadi pada Wei An sebelumnya. Hanya karena selembar foto bisa menghancurkan karirnya. Bagaimana dengan Xia Mo? Xia Mo hanya diam tidak bisa menjawabnya. Xia Mo terus dimarahi habis-habisan. Zhen En berusaha membela Xia Mo tapi si pimpinan tidak mau mendengar malah berencana memecat Zhen En dan mencarikan Xia Mo manajer yang kompeten. Xia Mo membela Zhen En agar tidak disalahkan. Semuanya adalah karena ia sudah menyakiti Hui Ni. Xia Mo meminta pimpinan untuk percaya padanya karena semua yang dikatakan Hui Ni di konferensi pers adalah bohong. Pimpinannya bilang kalau Xia Mo melakukan kejahatan sekalipun jika tidak tersebar ia tidak apa-apa. Tapi sekarang kondisinya beda bagaimana ia akan percaya atau tidak pada Xioa Mo. Zhen En mengatakan Pan Nan juga mendukung Xia Mo. Pimpinan malah ngejawab kalau fansnya Hui Ni akan memboikot album baru Pan Nan. Semua artis di agensi itu terkena imbas termasuk Wei An dan Shu Er. Karena Xia Mo imej artis menjadi jelek. Xia Mo sedih mendengarnya.
Pimpinan bertanya kapan masalah ini akan berakhir. Lalu Xia Mo teringat Ling Hao. Jika Ling Hao memberikan klarifikasi tentang masalah ini. Zhen En memotong omongan Xia Mo dan bilang kalau Ling Hao itu ada dipihak Hui Ni mungkin saja ia turut terlibat dengan insiden ini. Xia Mo menegaskan Ling Hao bukan tipe orang seperti itu. Mereka tidak punya pilihan selain meminta bantuan Ling Hao.
Setelah keluar ruangan, Zhen En berusaha menelepon Ling Hao tapi nggak diangkat. Xia Mo menyuruh Zhen En terus menelpon Ling Hao sampai tersambung. Saat akan keluar gedung Zhen En panik karena di luar gedung masih banyak pendemo. Zhen En menyuruh Xia Mo memakai topi jaketnya lalu mencari jalan keluar lain. Di luar Xia Mo dan Zhen En jalan buru-buru takut ketahuan.
Tiba-tiba ada pendemo yang mengenali Xia Mo sehingga semuanya mengejar Xia Mo. Xia Mo lari dikejar oleh pendemo, Zhen En berusaha menghalangi tapi akhirnya Xia Mo terkejar juga. Xia Mo dikepung oleh pendemo, Xia Mo berusaha memberi penjelasan kalau ia tidak melakukan yang dibilang Hui Ni. Pendemo marah karena berarti Xia Mo menuduh Hui Ni pembohong. Xia Mo membenarkan kalau Hui Ni bohong. Pendemo gak terima malah mendorong-dorong Xia Mo. (kasihan Xia Mo dikeroyok ama fansnya Hui Ni )
Zhen En datang menolong, ia membela Xia Mo. Para pendemo makin marah mereka melempari Xia Mo. Zhen En berusaha mencegahnya sementara Xia Mo hanya diam berdiri sedih dilempari. Lalu datang Tuan muda Ou Chen menjadi tameng melindungi Xia Mo dari lemparan telur. Tuan muda mengendong Xia Mo dan berjalan menjauhi pendemo tapi masih juga dilempari.
Xia Mo melihatnya dengan sedih sehingga ia memaksa turun dari gendongan dan berlari menyebrangi jalan. Tuan muda melihat ada mobil yang akan melintas. Ia pun langsung lari dan lompat ke arah Xia Mo untuk menghindari mobil. Xi Meng yang melihatnya cemas. Ia teringat peristiwa kecelakaan mobil yang menimpa tuan muda. Tuan muda dan Xia Mo terjatuh di jalan keduanya pingsan. Lalu mereka dibawa ke rumah sakit dengan ambulans.
Sesampainya di rumah sakit keduanya dirawat di ruangan yang sama. Xi Meng sedih melihat tuan muda, ia berusaha memutuskan ikatan antara tuan muda dengan Xia Mo tapi sepertinya tidak berhasil. Xi Meng meminta suster untuk membawa Xia Mo ke ruangan lain. Saat mau dipisahkan tangan mereka berdua sulit dipisahkan. Xi Meng menyuruh suster tidak usah melakukannya, suster pun keluar kamar. Xia Mo tersadar, ia kaget saat menoleh melihat Ou Chen. Tanpa sadar ia memnggil Ou Chen tapi Xi Meng menyuruhnya diam. Xi Meng mengatakan jika kali ini terjadi sesuatu yang buruk pada tuan muda maka ia tidak akan membiarkan Xia Mo.
Tuan muda lalu terbangun, Xi Meng dan Xia Mo senang. Tuan muda melihat tangannya lalu melepaskan tangannya dari tangan Xia Mo. Xi Meng hendak memanggil dokter tapi tuan muda bilang ia baik dan meyuruh Xi Meng meninggalkan mereka berdua. Tuan muda hendak bangkit dari tempat tidurnya. Xia Mo membantunya tapi tuan muda langsung menyingkirkan tangan Xia Mo.
Tuan muda bertanya apa semua yang dikatakan Hui Ni benar? Xia Mo tidak menjawab malah menyuruh tuan muda untuk istirahat dan mendiskusikan hal itu nanti. Tuan muda memaksa Xia Mo untuk menjawabnya. Apa sebenarnya hubungan Xia Mo dengan Ling Hao. Xia Mo menjawab kalau Ling Hao partner kerjanya dalam film. Tuan muda “ tidak ada yang lain?”
Xia Mo “ tidak ada”
Tuan muda bertanya “lalu kenapa kau menggodanya malam itu?”
Xia Mo “ An Hui Ni yang sudah merancang itu semua”
Tuan muda: “bagaimana aku bisa percaya padamu?”
Xia Mo: “aku tidak peduli jika kau percaya atau tidak. Seandainya di dunia ini tidak ada yang mempercayaiku, aku juga masih tak masalah.”
Tuan muda: “aku menyuruh seseorang untuk menyelidiki ini. Jika yang kau bicarakan benar perusahaan akan menjagamu dari masalah ini. Tapi….”
Xia Mo memotong ucapan tuan muda “tidak akan ada tapi.”
Tuan muda : “ mulai besok aku akan mengirim 6 penjaga untuk mengawalmu sehingga kejadian hari ini tidak terulang lagi. Kau bisa pergi sekarang,”
Tuan muda memnggil Xi Meng dan meyuruhnya mengantarkan Xia Mo sampai ke rumah. Xia Mo pun beranjak pergi, tuan muda hanya duduk termenung.
Xi Meng dan Xia Mo menyusuri koridor rumah sakit. Lalu datang suster, Xi Meng mengatakan suster itu akan mengurus keperluan Xia Mo. Xia Mo menolak ia bisa pulang sendiri. Xi Meng menjelaskan kalau sekarang Xia Mo adalah karyawan Hong Ou, jika ia diserang lagi maka itu akan mencoreng nama perusahaan. Jadi sudah tugasnya Xi Meng untuk menjaga dan mengantar Xia Mo pulang ke rumah. Xia Mo pun menurut.
Zhen En menunggu Xia Mo di dalam mobil dengan harap-hartap cemas. Saat Xia Mo muncul, Zhen En langsung keluar mobil dan memeluk Xia Mo. Zhen En sangat khawatir pada Xia Mo. Xia Mo bilang ia baik-baik saja. Saat Xia Mo mau membuatkan makanan untuk Zhen En, Zhen En menolak. Xia Mo curiga dan bertanya apa semua baik saja. Zhen En bilang semua baik saja dan meyuruh Xia Mo cepat masuk ke rumah.
Di rumah Xia Cheng menonton berita di TV. Dalam berita ternyata Hui Ni masuk RS. Saat Xia Mo datang Xia Cheng segera mematikan TV nya. Xia Cheng menyambut Xia Mo dan bilang kalau di dalam hatinya kakaknya adalah artis yang sangat hebat. Xia Mo terharu, lalu adiknya juga bilang ia sudah menyelesaikan satu lukisannya. Xia Cheng mengajak Xia Mo melihat lukisan itu.
Xia Mo masih berusaha menghubungi hp Ling Hao tapi tidak berhasil. Zhen En bilang Ling Hao menghilang sejak kejadian itu.
Ling Hao termenung menatap jendela, ia minum-minum bingung membuat pilihan. Lalu ia melihat Tv yang membuat berita kalau Hui Ni sakit dan dibawa ke RS. Ling Hao lalu menyalakan hpnya. Lalu ada panggilan masuk, Xia Mo yang menelpon dan menjelaskan bahwa ada laporan palsu tentang dirinya dengan Ling Hao. Xia Mo meminta Ling Hao ikut klarifikasi dengannya pada saat jumpa pers sabtu nanti. Ling Hao minta maaf karena ia tidak bisa melakukannya. Xia Mo tidak bisa memaksanya dan menutup teleponnya. Zhen En Tanya apa kata Ling Hao. Xia Mo bilang tidak ada yang perlu dikatakan lagi. Zhen En mencoba menelpon Ling Hao lagi tapi hpnya dimatikan lagi. Xia Mo lalau nanya apa Zhen En tahu alamat rumahnya Ling Hao. Zhen En menjawab ia tahu. Xia Mo meminta Zhen En membantunya melakukan sesuatu.
Ling Hao merenung dalam rumahnya yang gelap. Zhen En tiba di depan rumah Ling Hao dan mencoba menekan bel dan mengetok pintu. Ling Hao di dalam sedang memandangi fotonya bersama Hui Ni. Zhen En berteriak - teriak di depan pintu minta Ling Hao membuka pintu. Zhen En teriak kalau Xia Mo ingin bertemu. Jika Ling Hao benar cinta dengan Hui Ni maka ia harus menghentikan Hui Ni dan bilang kalau yang dikatakannya bohong. Ling hao sama sekali tak bergeming. Zhen En terus berteriak bilang kalau Hui Ni tidak dihentikan maka bukan cuma Xia Mo yang akan disakiti tapi orang lain lagi. Karena kesal tidak juga ditanggapi, Zhen En pun duduk di depan pintu menunggu Ling Hao. Ling Hao terus memandangi foto mereka berdua akhirnya ia bangkit (udah buat keputusan neh !)
Sementara itu Hui Ni sedang asyik melihat karangan bunga dan hadiah yang dikirim fansnya. Ia kelihatan senang. (katanya gak mau makan eh malah makan cemilan yang dikasih). Saat nyalain TV ia melihat berita kalau Ling Hao dan Xia Mo akan mengadakan konferensi pers. Hui Ni terkejut lalu ada telepon yang nanya apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Ternyata yang nelpon Xi Meng yang mau bantu Hui Ni asal Hui Ni melakukan apa yang ia katakan. (wah punya rencana apa lagi neh si Xi Meng )
Xia Mo, Zhen En dan Ling Hao menuju ruang konferensi pers. Lalu ada wartawan yang terus menyudutkan Xia Mo dengan memperlihatkan foto waktu di apartemen Ling Hao. Xia Mo lalu menceritakan ia datang ke sana karena ada sms yang bilang Ling Hao mau bertemu, ia sama sekali tidak menggoda Ling Hao. Wartawan wanita itu nanya kalau begitu Xia Mo mau bilang kalau Hui Ni bohong. Xia Mo menjawab bukan haknya untuk bilang kalau Hui Ni bohong. Wartawan itu lalu nanya ke Ling Hao. Ling Hao masih saja diam membuat Xia Mo dan Zhen En cemas. Pas mau menjawab tiba-tiba Hui Ni muncul. Semua terkejut dan melihat kearah Hui Ni. Hui Ni berjalan mendekati Ling Hao. Hui Ni berusaha meyakinkan Ling Hao untuk mendukungnya. Hui Ni berpura-pura memaafkan Ling Hao dan bilang kalau mereka akan segera menikah. Hui Ni memperlihatkan cincinnya. Xia mo maju dan memberi selamat, lalu tanya pada Ling Hao dimana ia membeli cincin itu. Hui Ni panik karena tuh cincin emang bukan dari Ling Hao, tapi buat sandiwaranya.
Tuan muda terus mengikuti perkembangan Xia Mo melalui TV. Tuan muda tegang banget yah nontonnya.
Xia Mo berusaha membuka kedok Hui Ni dan meminta Ling Hao untuk mengatakan kebenarannya. Ling Hao minta maaf karena ia tidak bisa menyakiti Hui Ni. Hui Ni tambah besar kepala ia terus memojokkan Xia Mo dan bilang Xia Mo sudah menggoda Ling Hao. Xia Mo nggak mau kalah ia menantang Ling Hao untuk mengatakan bagaimana cara ia menggoda Ling Hao, apa yang ia katakan saat itu. Ling Hao tidak bisa menjawab. Ling Hao minta maaf lagi sama Xia Mo kalau ia tidak bisa mengatakan hal itu. Xia Mo memojokkan Ling Hao kalau Hui Ni berbohong itu sebabnya Ling Hao terus minta maaf pada dirinya. Hui Ni seperti mau pingsan dan ia ditolong Ling Hao untuk berdiri (koq aku pikir sih Hui Ni pura-pura mo pingsan juga tuh !)
Zhen En juga ikut membela Xia Mo. Tapi mereka berdua malah dipojokkan oleh Hui Ni. Hui Ni bahkan mau menampar Xia Mo lagi tapi dihalangi oleh Zhen En dan Ling Hao. Hui Ni memojokkan Xia Mo kalau Xia Mo punya bukti kalau dirinya tidak bersalah maka cepat katakana. Hui Ni yakin Xia Mo tidak punya bukti itu.
Xia Mo diam saja karena merasa ia tidak memiliki bukti. Hui Ni merasa diatas angin, ia terus meminta Xia Mo mengatakan buktinya, tiba-tiba ada yang menjawab “ akulah buktinya….”
Jreng.. jreng Luo Xi muncul dengan senyuman mautnya. Semuanya kaget dan melihat kearahnya. Tuan muda yang menonton TV pun ikut kaget.
Luo Xi berjalan kearah Xia Mo. Para wartawan mengerubungi dia. Xia Mo tersenyum senang melihatnya. (horeee… pangeran penyelamatnya udah datang …) Luo Xi memperkenalkan Xia Mo sebagai kekasihnya. Xia Mo kaget apalagi Hui Ni.
Tuan muda langsung cemburu ia bangkit dari kursinya dan menyaksikan pengakuan Luo Xi bahwa mereka pasangan kekasih. Xi Meng baru saja mau memberi tauh kalau di telepon pihak produser kalau Luo Xi meninggalkan lokasi syuting. Tuan muda marah bagaimana Luo Xi bisa meninggalkan Jepang. Ia teriak siapa yang memberinya izin meninggalkan lokasi syuting.
Kembali ke Luo Xi, Luo Xi menjelaskan kalau ia menyembunyikan hubungan ini karena Xia Mo takut akan berpengaruh pada karirnya. Jadi setelah ia mendengar berita itu ia buru-buru kembali dari Jepang. Luo Xi bilang jika karena karir ia tidak bisa melindungi orang yang dicintai itu adalah kesalahan. Jadi ia khusus terbang dari Jepang untuk mengumumkan pada semua orang kalau Xia Mo dan dirinya adalah pasangan kekasih. Hui Ni yang mendengarnya terkejut, ia bingung bagaimana semuanya jadi seperti itu karena itu diluar perkiraannya. Hui Ni pura-pura mo pingsan lagi.
Luo Xi mendatangi Hui Ni dan bilang kenapa Xia Mo menggoda pacarnya? Luo Xi bilang ia sudah meminta pengacaranya untuk membuat kesepakatan dengan Hui Ni. Ia percaya kalau Xia Mo tidak bersalah berarti Hui Ni memang berbohong. Hui Ni terkejut. Luo Xi meminta semuanya mendoakan dirinya dengan Xia Mo. Lalu Luo Xi memegang dagu Xia Mo dan mulai menciumnya.
Tuan muda yang menontonnya marah dan mematikan TV nya. Tuan muda berjalan gontai meninggalkan ruangannya. Xi Meng yang baru keluar dari lift memandang sedih tuan muda. Xi Meng menganggap Xia Mo membuat tuan muda menjadi malang.
Luo Xi bersama seorang pria duduk berhadapan. (mian aku gak tau sapa namanya )
Orang itu menasehati Luo Xi karena menurutnya Luo Xi cukup berani mengumumkan hubungan cintanya. Ia tidak menyangka Luo Xi bisa juga merakan cinta pada seseorang. Luo Xi juga tadinya ia tidak percaya sampai ia bertemu Xia Mo. Orang itu bilang untung saja semua orang mendukung Luo Xi, jika hubungan cinta Luo Xi akan berakibat buruk pada agensi ia orang pertama yang akan menemui Luo Xi. Luo Xi iseng nanya apakah Xia Ge (oh itu namanya atau panggilan yah?) pernah bertemu orang yang disukai dalam hidupnya. Xia Ge menjawab tidak, bagaimana ada gadis yang suka dengannya. Luo Xi tertawa dan bilang ia kagum pada Xia Ge. Xia Ge menyuruhnya jangan bercanda, ia jadi ingat saat menawarkan kontrak pada Luo Xi, Luo Xi tidak ingin berkarir di luar negeri tetapi ingin kembalin karena ingin mencari seseorang, pasti orang itu Xia Mo. Luo Xi mengiyakannya. Xia Ge mengingatkan kembali kalau pekerjaan adalah yang terpenting. Luo Xi tersenyum mendengarnya. (Luo Xi hobbynya senyum nya ….?)
Tuan muda menunggu di depan rumah Xia Mo. Xia Cheng menutup gorden dan mematikan lampu. Tuan muda terus menunggu hingga larut malam.
Ternyata Xia Mo ada di apartemennya Luo Xi. Berita tentang Hui Ni sudah masuk Koran. Xia Mo berterima kasih pada Luo Xi. Luo Xi bilang kalau obat yang diberikan Xia Mo benar-benar bekerja. Luo Xi Tanya apa Xia Mo akan melakukan yang ia janjikan, apa Xia Mo merindukan dia. Tapi melihat ekspresi Xia Mo sepertinya ia tidak kangen sama Luo Xi. Bagaimana Xia Mo bisa bersikap seperti itu. Lalu Luo Xi memencet hidung Xia Mo. Luo Xi bilang Xia Mo juga tidak menelponnya, ia datang lebih awal tapi Xia Mo memberikan ekspresi bingung setelah melihatnya. Luo Xi nanya “ tidakkah kau senang melihatku?” Xia Mo mau jawab “ aku…. “ tapi gak diterusin. Luo Xi tanya apa karena ia mengumumkan hubungan mereka tanpa persetujuan Xia Mo sehingga Xia Mo marah padanya.
Xia Mo menjawab: “dalam hatimu, orang macam apa aku? Kau tahu kan itu mungkin akan mempengaruhi karirmu. Lalu perusahaanmu pasti tidak akan memafkanmu. Kau masih saja menolongku. Itu benar-benar akan menunjukkan orang macam apa aku ini. Karena itulah aku tidak berterima kasih padamu tapi malah marah.”
Luo Xi mendengarnya hanya tersenyum dan bangkit membelakangi Xia Mo. Luo Xi : “apa yang kau tahu tentang dirimu. Kau dilahirkan menjadi dingin dan emosional. Lain kali jika aku menolongmu, kau akan melemparnya kembali kewajahku dengan dingin.” Xia Mo : “ sungguh”.
Luo Xi mengambil botol minum dan menuangkan ke gelasnya. Luo Xi : sebaiknya lupakan saja. Pertama di plaza pelangi (episode 1) , kedua di Hong Ou (saat syuting iklan.) terakhir di….”
Xia Mo buru-buru minta maaf, ia mendekati luo Xio dan benar-benar minta maaf. Luo Xi pura-pura tidak mendengar, lalu Xia Mo melakukan yang tadi Luo Xi lakukan yaitu memncet hidung Luo Xi sambil bilang “ kau mendengarkan aku kan?” mereka mesra-mesraan deh. Luo Xi bercanda apakah ini Xia Mo yang dingin itu yang merengek dan berakting sedih. Xia Mo milik Luo Xi. Luo Xi bilang kalau sekarang Xia Mo miliknya begitu juga dia milik Xia Mo. Mereka adalah belahan jiwa. Mereka tidak akan pernah menghianati salah satunya. Luo Xi memegang-megang wajah Xia Mo sambil terus tersenyum. Luo xi memandang Xia Mo lalu menyenderkan kepalanya di pelukan Xia Mo. Xia Mo bilang “ benar, tidak akan terpisahkan dan tidak akan menghianati “ Luo Xi tersenyum senang mendengarnya.
Tuan muda ternyata masih menunggu Xia Mo di depan rumahnya.
Zhen En mengomentari foto-foto Xia Mo dan Luo Xi kemarin. Xia Mo mencoba-coba baju yang akan ia pakai. Xia Mo minta maaf karena ia merahasiakan ini dari Zhen En. Zhen En bilang Xia Mo pasti tidak percaya padanya. Tapi ia punya hadiah untuk Xia Mo. Zhen En memperlihatkan foto Luo Xi saat masih SMA. (koq aku jadi mikir jangan2 Zhen En itu cewek yang pernah dicium Luo Xi kali yah ? butinya foto-fotonya lengkap banget..) Zhen En memberikan memori card yang berisi foto Luo Xi. Zhen En juga membantu Xia Mo memilih baju, ia menunjukkan kaos pasangan. Xia Mo senang melihatnya.
Luo Xi datang ke perusahaan Hong Ou. Ia memakai kaos pasangan, para staff yang melihatnya menertawakan dia karena lucu.
Tuan muda marah, hal itu menunjukkan kalau Luo Xi tidak professional dalam pekerjaan. Luo Xi menanggapi kemarahan tuan muda dengan seyum, luo Xi bilang ia punya hadiah untuk tuan muda.Lalu Luo Xi menyalakan TV menunjukkan siaran Luo Xi dan Xia Mo saat wawancara. Dalam siaran itu mereka ditanya kapan mereka pertama kali ciuman. Lalu keduanya menuliskan jawaban masing-masing. Pembawa acara mengecek apakah jawabannya sama atau tidak. Ternyata tidak sama karena Xia Mo menjawab mereka ciuman saat di bandara yaitu saat Luo Xi akan pergi ke luar negeri.
Luo Xi mengatakan kalau Xia Mo yang salah, akhirnya Luo Xi menceritakan kalau ia pernah mencium Xia Mo dulu sebelum kejadian di bandara tanpa sepengetahuan Xia Mo karena Xia Mo sedang mabuk. (pas Xia Mo memberi kado kucing hitam karena Luo Xi sudah membantunya di kontes menyanyi, setalah itu Xia Mo mabuk dan Luo Xi ternyata diam-diam mencium Xia Mo. Hehe ngambil kesempatan dalam kesempitan nih Luo Xi )
Tuan muda kesal melihatnya lalu mematikan Tv tersebut. Tuan muda cemburu dan meminta Luo Xi pergi dari ruangannya
Syuting film Pure Love Song episode terakhir. Ternyata akhir filmnya Lhu Si meminta Bing Tong untuk menikah dengannya. Trus mereka ciuman. Semua kru berteriak gembira karena syuting terakhir itu berlangsung lancar. Xia Mo mengucapkan terima kasih pada Ling Hao dan Tanya apa yang akan ia lakukan di kemudian hari. Ling Hao minta maaf pada Xia Mo atas kejadian kemarin, ia bilang ia akan rehat dulu beberapa waktu sebelum nanti kembali beraktivitas di dunia hiburan. Xia Mo menjabat tangan Ling Hao. Lalu Ling Hao pergi dengan wajah lesu.
Zhen En menerima sms dan ia terkejut membaca sms itu. Xia Mo kaget dan menghampiri Zhen En. Xia Mo tanya ada masalah apa sam Zhen En. Zhen En bilang kalau Luo Xi diberhentikan dari syuting dramanya, ia akan digantikan oleh pemain lain. Xia Mo cemas dan bergegas pergi.
Di rumahnya, Luo Xi dan Xia Ge membaca koran. Lalu Xia Mo datang dan Luo Xi menghampiriXia Mo di pintu dan tanya bagaimana syuting terakhirnya? apa sukses? Xia Mo menjawab kalau syutingnya berjalan lancar. Lalu Luo Xi membawa Xia Mo dan memperkenalkannya pada Xia Ge. Lalu mereka bertiga duduk.
Xia Ge membaca koran lalu membantingnya di meja. Xia Mo kaget dan menatap koran itu. Luo Xi mendekati Xia Mo dan menyuruhnya jangan melihat apapun cukup melihat dia. Xia Ge marah dan bilang kalau perusahaan Ou Chen benar-benar berniat menghancurkannya. Seharusnya luo Xi tidak melakukan hal yang menyakiti Hong Ou. Luo Xi tersenyum mendengarnya, ia menjawab ia memang melakukannya, ia telah menyakiti seseorang yang amat penting di perusahaan itu (Ou Chen maksudnya ) Luo Xi bilang ia tidak akan menyerahkan apa yang diminta oleh Hong Ou sambil menatap Xia Mo. Ia tidak peduli kalau akan dihancurkan oleh Hong Ou.
Xia Ge Tanya bagimana mungkin Luo Xi tidak peduli padahal banyak orang ingin turut serta di film itu. Karena Luo Xi mungkin peluncuran film ke pasar internasional jadi tertunda. Xia Ge juga bilang kalau Luo Xi sudah kerja keras selama selama 3 bulan ternyata ia akan digantikan karena disebut berakting buruk. Luo Xi tetap tersenyum dan bilang bagaimana kalau ia keluar dari dunia perfilman ini. Xia Ge marah dan menyuruhnya untuk tidak bercanda karena Xia sudah merawat Luo Xi selama bertahun-tahun tapi Luo Xi bilang ia ingin pergi begitu saja. Luo Xi tersenyum mendengarnya dan bilang kalau Xia Ge tidak perlu khawatir karena ia tidak mudah dikalahkan.. ia setegar rumput liar, sekuat pohon. Topan besar saja tidak bisa membawanya pergi. Tidak seorangpun yang dapat mengalahkannya. Xia Ge senang mendengarnya karena itulah Luo Xi sang superstar yang tidak terkalahkan. Luo Xi ikut senang (Luo Xi doyan banget bercanda ngerjain orang ya ) ia merasa lelah sambil merangkul Xia Mo, ia minta Xia Ge pulang saja ke rumah. Xia Ge lalu bersiap pulang dan ia akan menyelesaikan masalah ini. Luo Xi berterima kasih tapi Xia Ge meminta Luo Xi bertindak bukan Cuma mengucapkan terima kasih. Luo Xi mengantar Xia Gke depan pintu.
Setelah itu Luo Xi bilang ke Xia Mo kenapa Xia Mo melihatnya seperti itu. Xia Mo minta maaf karena kejadian ini adalah kesalahannya. Xia Mo akan berusaha menyelesaikannya. Luo Xi tidak senang dan nanya bagaimana cara Xia Mo meneylesaikannya, apa dengan kembali ke sisi tuan muda dan meminta dia pergi lagi.
Luo Xi berdiri dan bilang kalau di dalam hati Xia Mo ,Ou Chen yang paling tinggi dan berkuasa yang dapat mengendalikan semuanya. Sementara Luo Xi hanya orang bawahan yang tidak dapat melakukan apapun. Luo Xi marah dan melempar koran yang dipegangnya dan pergi menjauh dari Xia Mo.
Xia Mo memungut koran tersebut dan membacanya. Ternyata berita tentang masa kecil Luo Xi. (hiks…hiks… masa kecilnya Luo Xi juga tragis ditinggal ibunya dan masuk RS. ) Luo Xi menoleh dan melihat Xia Mo sedang membaca koran dengan serius. Luo Xi menarik koran itu dan melarang Xia mo membacanya.
Luo Xi marah dan merobek Koran itu, Xia Mo terkejut melihatnya. Luo Xi meminta Xia Mo melupakan semua berita yang ia baca karena itu semua adalah bohong. Penulis berita itu penipu dan bohong. (liat mukanya Luo Xi lagi marah hehe…)
Xi Meng marah pada bawahannya kenapa tidak bilang sebelum mempublikasikan berita tersebut. Bawahannya menjawab kalau tuan muda yang memintanya. Xi Meng lalu menyuruh bawahannya segera pergi. Lalu Xia Ge datang menemui Xi Meng dan tanya kenapa ia mengganti Luo Xi dari filmnya. Xi Meng menjawab semuanya sudah jelas. Tapi Xia Ge marah kenapa bilang akting Luo Xi buruk, ia minta agar video klip film itu diputar biar penonton dapat melihat akting Luo Xi. Xia Ge berpendapat kalau Xi Meng bertujuan untuk merusak reputasi Luo Xi. Xia Ge mengancam akan menuntut Xi Meng tapi Xi Meng bilang terserah saja. Xia Ge meminta agar Xi Meng tidak melakukan permainan kotor. (kayaknya Xi Meng dan Xia Ge punya dendam masa lalu nih…)
Xi Meng bilang kalau Xia Ge bukan siapa-siapa,maka ia meminta Xia Ge cepat pergi atau ia akan memanggil satpam. Tiba-tiba tuan muda datang. Xi Meng menghampiri tuan muda. Lalu Xia Ge memperkenalkan diri kalau ia adalah pemimpin Xing Dian agency Xia Ying Bo (oh namanya Xia Ying Bo toh). Tuan muda menghampiri dan mengulurkan tangan tapi Xia Ying Bo tidak menjabat tangannya. Xia Ying Bo menjelaskan kalau ia tidak berniat menjual agensi nya jadi ia minta agar Luo Xi dikembalikan kepadanya. Ou Chen menarik tangannya dan berlalu duduk di kursinya. ia memberitahu kalau Luo Xi meninggalkan Jepang saat syuting. Jadi ia sangat tidak professional. Xia Ge membela kalau ia sudah menyelesaikan syuting bagiannya. Ia hanya tidak menghadiri interview. Tapi bisa dilaksanakan segera. Tuan muda menjawab sudah terlambat. Xia Ge marah dan menjelaskan kalau Xi Meng sudah mengirimnya dan merancang semuanya. Merancang untuk menjatuhkannya. Pokoknya Xia Ge terus membela Luo Xi dan menyindir Xi Meng dan Hong Ou. Ia bilang kalau hong Ou mau bertanding maka ia akan melawan balik. Ou Chen mendengarnya tidak senang.
Xia Ge meninggalkan ruangan itu. Lalu Ou Chen baertanya pada Xi Meng apa semuanya benar? Xi Meng mengiyakan lalu Ou Chen tanya apa alasannya. Mengapa Xi Meng menyembunyikannya dari dirinya. Xi Meng mengakui kesalahannya. Ou Chen pergi keluar ruangan.
Luo Xi tertidur di kamarnya. Xia Mo berusaha menyatukan robekan koran, lalu ia mendengar Luo Xi mengigau memanggil ibunya. Xia Mo menghampiri luo Xi dan berusaha membangunkannya karena itu semua hanya mimpi. Luo Xi bermimpi sewaktu kecil ia diajak ibunya pergi ke toko boneka, bermain role coster dan permainan lainnya di taman bermain. Mereka kelihatan senang sekali. Saat melihat aktraksi lumba-lumba Luo Xi kecil ingin sekali dicium lumba-lumba. Ia senang sekali tapi setelah dicium ia berbalik ia tidak menemukan ibunya. Poor Luo Xi, ia ditinggal ibunya di taman bermain. Ia berusaha mencari ibunya tapi gak ketemu. Akhirnya ia balik lagi ke tempat tadi dan menunggu ibunya sampai malam dan menangis. Petugas menemukannya dan akan membawanya ke tempat informasi. Tapi Luo Xi kecil menolak karena ia masih menunggu ibunya. Karena dipaksa ia akhirnya kabur dari petugas itu.
Xia mo terus membangunkan Luo Xi dan akhirnya ia terbangun. Luo Xi minta Xia Mo jangan mengasihaninya, ia ada di panti asuhan bukan karena orang tuanya meninggal tapi karena ibunya membuangnya seperti sampah. Xia Mo berusaha menenangkan Luo Xi.
Luo Xi bangkit dan meringkuk. Xia Mo meminta Luo Xi melupakan masa lalunya karena sekarang banyak orang yang mencintainya disisinya (termasuk Rha dan anak Rf lainnya wkwkwk…) Luo Xi menganggap itu adalah takdirnya jadi sulit untuk dilupakan. Ia menganggap ia pasti akan dibuang seperti waktu ia dibuang pergi oleh ayah angkatnya. Dan nanti pasti ia akan dibuang juga oleh Xia Mo. Xia Mo menenangkannya dan meminta Luo Xi jangan berpikiran yang menyakiti hatinya. Xia berjanji ia akan menghiraukan Luo Xi. Lalu Xia Mo memeluk Luo Xi. Luo Xi sedikit tenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar