Sabtu, 04 September 2010
Romance In The White House (Episode 3)
Yin Tong melukis wajah Yang Lian yang begitu memikat hatinya, tanpa tahu kalau gadis yang dimaksud sering menghabiskan waktu dengan sang ayah di kebun pir. Dari pembicaraan dengan paman Ying, akhirnya ketahuan kalau Yang Lian tidak diijinkan keluar rumah oleh kedua orang tuanya sehingga sering kabur tanpa pengetahuan siapapun.
Iba melihat kondisi gadis itu, Paman Ying memberi sebuah tanaman yang diperkirakan ampuh mengatasi mimisan. Dari pembicaraan keduanya, Yang Lian tersentak begitu mendengar anak paman Ying adalah calon arsitek, dan benar saja apa yang diduganya, orang itu adalah Yin Tong.
Hatinya semakin kalut saat sang adik Yang Xin ketahuan juga menyukai pria yang sama. Terus teringat dengan kenangan indah saat bertemu Yin Tong, Yang Lian berusaha mencari pemecahan masalahnya dengan meminta pendapat Paman Ying.
Jawaban yang diberikan cukup mengejutkan, pria setengah baya itu meminta Yang lian supaya menyembunyikan perasaannya karena menurutnya cinta yang dipendam bakal selalu lekat dalam ingatan.
Di perusahaan Kai Hua, posisi Pony semakin mencuat sehingga ia dipercaya sebagai sekretaris pribadi Yang Xin. Tidak ada yang tahu kalau diam-diam gadis itu memiliki hubungan erat dengan Hu Kai, bahkan banyak memberi siasat untuk melancarkan usaha pria itu bergabung dengan perusahaan.
Karena itu, Pony sangat terkejut saat mendengar Yang Xin mencurigai Hu Kai sebagai orang yang memalsukan karya Jejak Ruang dan Waktu dan langsung memberitahu penemuannya itu pada Hu Kai. Pada saat bersamaan, Yang Xin mendadak mendengar siulan sebuah lagu yang juga dicari oleh Jamie.
Hu Kai benar-benar nekat, ia kembali datang ke rumah Yin Tong untuk memintanya memberi tahu arti rancangan Jejak Ruang dan Waktu, yang sudah tentu ditolak mentah-mentah.
Di rumah, Yang Xin diberi masukan oleh Yang Lian tentang cara-cara menghadapi Yin Tong. Namun, orang yang dituju sendiri menanggapi Yang Xin dengan angin-anginan karena hanya satu wanita yang saat itu ada dipikirannya : Yang Lian yang belum diketahui namanya.
Ketika akhirnya bertemu lagi, Yin Tong tidak menyia-nyiakan kesempatan dan memberikan lukisan yang dibuatnya. Namun, Yang Lian yang tidak ingin adiknya patah hati menolak dan semakin sedih saat pemuda itu mengatakan telah menyukai dirinya.
Namun kegigihan Yin Tong patut dipuji, ia bergeming meski Yang Lian mengaku telah bertunangan dan bakal menikah dalam waktu dekat. Dengan alasan ingin menjadi teman gadis itu, Yin Tong mendesaknya untuk kembali menerima lukisan sehingga Yang Lian tidak berkutik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar