Sabtu, 04 September 2010
Romance In The White House (Episode 12)
Dengan tenang, Yin Tong menggandeng tangan Yang Lan dan mengajaknya pergi. Adegan itu terlihat oleh Pei Shan yang langsung memerintahkan anak buahnya untuk menahan pemuda yang dianggap lancang itu. Belum sempat terjadi apa-apa, mendadak Shi Rong muncul.
Bersama Profesor Xia dan Li, ia memberitahu sang istri soal kebohongan Hu Kai. Kabar itu sudah tentu mengguncang Pei Shan yang sudah kadung percaya penuh pada pemuda itu, namun wanita itu masih keras kepala dan balik menuduh Yin Tong yang dianggap memancing di air keruh.
Tidak hanya itu, dengan sinis ia bahkan mengatakan kalau kejadian itu bakal dimanfaatkan Yin Tong supaya diijinkan membawa pergi Yang Lan. Diminta menunggu di kamar sang kekasih, pemuda itu menegaskan pada Yang Lan supaya mereka tidak membiarkan orang lain atau masalah apapun untuk memisahkan keduanya.
Setelah semua tamu pulang, Pei Shan meminta waktu bicara dengan Shi Rong dan pasangan Yin Tong-Yang Lan. Sama-sama gugup menjelang detik menentukan, Yin Tong meminta Yang Lan untuk tidak melepaskan genggaman tangannya. Didepan Pei Shan, ia kembali menegaskan tidak berniat menggunakan terbongkarnya kebohongan Hu Kai untuk menekan perusahaan Kai Hua.
Namun ia juga menegaskan bahwa biar bagaimanapun, Yang Lan akan dibawanya pergi karena Yin Tong sadar hanya hal itu yang bisa membahagiakan kekasihnya. Pei Shan yang sudah terlanjur tidak menyukai pria itu tidak kurang akal, ia langsung membongkar soal rencana kepergian Yang Lan ke Amerika untuk mengobati penyakitnya yang tidak kunjung sembuh.
Ucapan itu langsung membuat Yin Tong bergetar, tekadnya membawa pergi Yang Lan langsung luntur meski gadis itu menangis sambil memohon Yin Tong untuk tidak melupakan janjinya. Dengan mata berkaca-kaca, pemuda itu akhirnya mengaku kalau harapan terbesarnya adalah melihat Yang Lan hidup selama mungkin disisinya.
Berkat bujukan Yin Tong, Yang Lan setuju untuk tinggal dirumahnya dengan syarat kedua orangtuanya tidak melarang berhubungan dengan Yin Tong. Saat pagi tiba, gadis itu dibawa ke pinggir sebuah danau tempat Yin Tong berencana membangun rumah putih. Sambil tersenyum, ia berjanji akan mengecat rumah idaman tersebut bersama Yang Lan sekembalinya gadis itu dari Amerika.
Di perusahaan Kai Hua, Hu Kai berhasil mempengaruhi Pei Shan dengan berpura-pura mengajukan surat pengunduran diri dengan alasan malu dengan kelakuan tercelanya. Strategi itu berhasil, sang atasan menolak bahkan menyebut suatu hari masa depan Kai Hua bakal tergantung padanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar