Kejadian tersebut memukul batin Xiao Tao. Setelah tenang, ia melabrak Sha Hui yang malah dengan tenangnya mengatakan bahwa satu-satunya yang diincar Dong Si dari gadis itu adalah tubuhnya. Pelan tapi pasti, sifat asli Sha Hui mulai nampak.
'Serangan balik' Sha Hui membuat Xiao Tao ragu terhadap Dong Si. Tidak cukup sampai disitu, Sha Hui kembali memanas-manasi Dong Si dengan menyebut Xiao Tao lebih menyukai Ah Li yang cenderung agresif. Akibatnya, pemuda malang itu berusaha mencium sang pacar saat bertemu, yang tentu saja langsung menguatkan dugaan Xiao Tao tentang tabiat Dong Si sebenarnya.
Sempat berpikir untuk melupakan impiannya bersama Dong Si, Xiao Tao secara mengejutkan mendapat dukungan dari Ah Li, yang mengatakan bahwa gadis itu harus berani berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Malamnya saat memikirkan kemungkinan kembali, mendadak Dong Si muncul. Keduanya kembali berbaikan.
Namun kedamaian hubungan keduanya tidak bertahan lama, Sha Hui yang mencari gara-gara berhasil meraih simpati Dong Si saat Xiao Tao menjatuhkan gadis licik itu dengan gagang sapu. Sia-sia usaha Xiao Tao untuk menjelaskan, karena tidak ada yang percaya dengan ucapannya bahwa Sha Hui bagaikan serigala berbulu domba.
Malamnya, Xiao Tao kembali berusaha memberi penjelasan dengan menelepon Dong Si. Ia tidak sadar bahwa saat itu pria pujaannya dalam kondisi tidak sehat, bahkan belakangan pingsan. Dengan kecewa, Xiao Tao menutup telepon karena merasa tidak mendapat tanggapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar