Selasa, 07 September 2010

Jodoh Dari Amerika (Part 1)

glitter-graphics.com

Title : Jodoh Dari Amerika
Author : Sweety Qliquers
Genre : Romance, Comedy
Episodes : 7 Part
Part 1 “Jodoh Untuk Kim Bum”
Production : www.korea-lovers86.blogspot.com
Production Date : 14 Januari 2010, 04.24 PM
Cast :
Kim Bum
Kim So Eun
Yunho`TVXQ


Jodoh Dari Amerika
Created By Sweety Qliquers

Part 1
Jodoh Untuk Kim Bum


Jodoh dari Amerika itu dalam bayangan Kim Bum pasti cantik serta berwajah indo. Setiap hari Kim Bum mulai sibuk bertanya-tanya dan membayangkan wajahnya.

"Kim So Eun...!" Kim Bum membujuk. Suaranya mendadak serak.

"Psstt... sudahlah!"

"Dengarkan penjelasanku!"

"Who care?"

"Tapi kau perlu tahu!"

"Aku sudah tahu!" Kim So Eun mendelik ke arah Kim Bum dengan tampang dibuat sejudes mungkin. "Tapi aku kecewa sekali padamu, Kim Bum! Kenapa cerita ini justru aku dengar dari mulut Yunho . Bukannya dari kau. Apa kau merasa tidak perlu memberitahu ini padaku?"

"No, bukan begitu, Kim So Eun!" Kim Bum menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. "Aku... belum saatnya kuberi tahu!"

"Atau kau takut aku akan bunuh diri begitu mendengar pengakuanmu?" Kim So Eun mencibir kesal. "Tidak akan!"

"Tidak!" Kim Bum cepat menggeleng. Wajahnya yang tampan dan berkesan kekanakan itu sedikit memucat demi mendengar kata 'bunuh diri'.

"Aku tahu, apalah artiku bagimu. Kehilangan seorang Kim Bum tidak akan sampai membuatmu down. Aku tahu itu. Jangan kata sampai bunuh diri, mengurangi nafsu makanmu saja, itu tidak mungkin kan?"

"Aku tidak suka pembicaraan seperti itu, Kim Bum!" Tiba-tiba Kim So Eun membuang muka. "Ini karena kau juga, kan?"

Kim Bum terdiam. Seperti menyimak dalam sesal.

"Aku juga tidak menyangka jika hubungan cinta kita sependek ini umurnya." Kim So Eun menekan dalam kesedihan hatinya. "Hanya enam bulan, Kim Bum!"

"Ya, enam bulan. Lebih pendek dari umur tikus di got!" Kim Bum mengangguk-angguk, mencoba mencairkan kebekuan dengan mengurai kalimat lucu.


"Jangan bercanda lagi!" Kim So Eun menahan tangisnya. "Kau pasti bahagia!"

"Jangan bicara seperti itu, Kim So Eun," Kim Bum menangkap tangan Kim So Eun. "Aku mencintaimu, sungguh!"

"Tapi kau akhirnya meninggalkan aku juga, kan?" Kali ini Kim So Eun merasa matanya kian memanas. "Itu yang kau ceritakan pada Yunho, kan? Kau akan memutuskan cinta kita. Kau bingung bagaimana agar aku tidak sedih, dan bisa menerimanya dengan lapang dada." Kim So Eun hampir terisak. "Apa kau pikir hatiku seluas samudera sehingga aku tidak sakit hati, heh?"

"Kim So Eun, tenanglah!" Kim Bum meremas-remas tangan Kim So Eun. "Aku juga tidak ingin meninggalkanmu. Aku...."

"Itu tidak mungkin," Kim So Eun menggeleng. "Adat, tradisi, budaya, dan kesepakatan keluargamu telah mengharuskan begitu. Kau harus menikah dengan saudara sepupu perempuanmu. Iya, kan?"

"Ya...." Kim Bum mengangguk pelan.

"Dan melanggar keharusan itu berarti durhaka, kualat, dan membuat marah leluhurmu. Iya, kan?"

"Ya...." Kim Bum mengangguk lagi.

"Dan kini, kita putus karena kau harus bersama sepupumu itu. Iya, kan?"

"Ya." Kim Bum kian mengangguk. Tapi kali ini dia amat sedih.

"Ya, yah!" Kim So Eun menarik napasnya. "Kau memang harus bersama sepupumu. Hanya saja, kenapa dulu kau katakan kalau kau tidak punya sepupu perempuan?!"

"Aku...?" Wajah tampan Kim Bum memias.

"Kau jahat!" Kim So Eun menarik tangannya dari genggaman Kim Bum. "Kau sengaja ingin menyakitiku. Kau pura-pura suka padaku. Setelah itu kau campakkan aku dengan dalih kau sudah punya seseorang yang dijodohkan untukmu dan...."

"Kim So Eun!" Kim Bum bangkit dari duduknya dan memeluk bahu Kim So Eun. "Jangan bicara seperti itu! Jangan!" Kim Bum hampir menangis. "Aku tidak akan meninggalkanmu. Percayalah!"

"Jangan berkata seperti itu," Kim So Eun menyeka airmatanya. "Sungguh, aku rela. Yang penting kau bahagia dan tetap punya telinga dua buah!"

Kim So Eun bangkit.


"Rasanya tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, Kim Bum!" tegasnya.

"Kim So Eun...." Kim Bum mencoba mencegah Kim So Eun.

"Kau mau mengatakan apa?" Kim So Eun membalikkan badannya dan menatap Kim Bum dengan sendu.

"Aku...." Kim Bum menelan ludahnya.

"Apa?" Mata Kim So Eun memohon. Katakan sayang sebelum kau pergi, mohonnya pula dalam hati.

"Aku antar, ya?"

"Tidak perlu!" Kim So Eun melangkah pergi. "Aku ingin terbiasa dengan keadaan ini. Terbiasa sendiri. Toh, besok atau lusa tak ada lagi kau yang...."

"Tapi sekali ini izinkanlah, Kim So Eun!"

"Tidak perlu!"

Kim So Eun bangkit.

Kim Bum menggeleng gusar. Diperhatikannya saja langkah Kim So Eun yang diayunkan dengan cepat.

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar