Selasa, 24 Agustus 2010

Summer's Desire (Episode 4)

Lou Xi mengunjungi Xia Mo diapartemennya. “Apakah kau sudah selesai membaca? Tanya Lou Xi, “Ya jawab Xia Mo, “Aku ingin membawamu ke tempat special untuk membantumu agar lebih relax” kata Lou Xi sambil menyandarkan dagunya ke kepala Xia Mo. Sementara itu Xia Mo hanya tersenyum.
Lou Xi membawa Xia Mo kesuatu tempat dengan menutup mata Xia Mo. “Buka matamu” kata Lou Xi. Xia Mo membuka matanya dan sedikit terkejut, “Aku membeli lagi rumah lamaku” ucap Lou Xi sambil tersenyum. Lou Xi membawa Xia Mo masuk, kemudian mereka terhenti dibawah sebuah pohon sakura (eh beneran gak ya itu sakura, ini kan di Taiwan..gak tau namanya, tapi berhubung mirip sakura, aku namain sakura aja). Xia Mo mengingat sesuatu, ingatannya kembali pada masa lalu ketika Lou Xi menyanyi di bawah pohon ini bersamanya. Sambil melihat pohon itu Xia Mo berkata “Ketika aku muda, aku tidak pernah berpikir untu menjadi artis”. “Sama denganku” jawab Lou Xi. “acting dan bernyanyi sangatlah berbeda, jika kau memulai dengan acting, kau akan mendapatkan banyak kesulitan, seperti masalah dengan sutradara atau actor pasanganmu, tapi itu semua tidak masalah karena kau akan belajar acting dengan cepat karena kau cerdas dan tekun. Lou Xi memeluk Xia Mo, “Percayalah padaku”. “Terima kasih telah menghiburku Lou Xi” kata Xia Mo.
Keesokan harinya Xia Mo memulai syutingnya, ia selalu melakukan kesalahan, sutradara memarahinya abis2an. Xia Mo dianggap kaku seperti mayat. Xia Mo tidak bisa menghayati peran. (sutradaranya stress berat akhirnya dia menyudahi syuting, idih lihat scene ini kasian bener apni ma Xia Mo, udah gitu diliatin orang banyak lagi,,aku yakin Xia Mo pasti malu banget). Xia Mo hanya bisa terdiam terpaku ditempat syuting.
Xia Mo meninggalkan tempat syuting dan menuju parkiran. Zhen En menelepon Xia Mo dan menayakan syutingnya hari ini. Xia Mo menyembunyikannya dan mengatakan syuting berjalan dengan baik. Tiba2 ada seorang wanita yang mengklakson Xia Mo (sepertinya asistenya Lou Xi). Wanita itu mengatakan bahwa Lou Xi telah menunggunya diapartemen untuk merayakan syuting pertama Xia Mo dan Lou Xi punya kabar gembira untuk Xia Mo. Wajah Xia Mo sedikit tidak senang (ya iya lah kan syutingnya gak berjalan lancar).
Wanita itu membawa Xia Mo ke apartemen Lou Xi,namun Lou Xi sedang tertidur di sofa. Lou Xi sepertinga kelelahan, soalnya dia tertidur sambil megang scrip film barunya. (hahaha ternyata artis juga belajar. Belajar baca scrip maksudnya ma menghayati peran). Wanita itu mengambilkan selimut Lou Xi dan memberikannya pada Xia Mo kemudian meninggalkan mereka berdua. Xia Mo menyelimuti Lou Xi dan duduk disampingnya sampil tersentum melihat Lou Xi tidur. Namun tiba2 Lou Xi mengigau, dia bermimpi bermain bersama ibunya di taman bermain. Xia Mo membangunkannya. Lou Xi terbangun dan meminta maaf karana tertidur. Lou Xi meninggalkan Xia Mo untuk cuci muka.
Xia Mo minum bersama Lou Xi untuk merayakan syuting pertama Xia Mo, namun Xia Mo terlihat tidak senang. Lou Xi bisa melihat dari wajah Xia Mo bila syutingnya tidak berjalan lancar. Lou Xi sekali lagi menghibur Xia Mo (hhehe so sweet banget ni Lou Xi). “yatim piatu sepertiku, telah berjuang sejak kecil, acting adalah caraku untuk bertahan. Hal yang perlu kau lakukan adalah gunakan kemampuanmu untuk acting, scene apa yang kau lakukan besok? kita akan mencobanya sedikit.” Lou Xi mengambil scrip, namun Xia Mo melarang karena ia tahu hari ini Lou Xi sangat capek.“Apa kau peduli denganku” Tanya Lou Xi, “ Ya aku peduli denganmu” jawab Xia Mo. Lou Xi hanya bisa tersenyum. Kemudian Lou Xi mencium Xia Mo
( iihhh,,si Lou Xi hobi banget nyium Xia Mo, mian ya teman aku sensor).
Lou Xi memberikan Xia Mo kunci apartemennya. Karena sebentar lagi Lou Xi akan membintangi Film dan ia akan sangat sibuk, maka Lou Xi berharap Xia Mo mau mengunjungi apartemennya. Namuan Xia Mo menolak. Lou Xi bilang kalau nggak mau nerima kuncinya suruh buang aja. (Xia Mo buang aja akan kutangkap).
Ditempat berbeda tuan muda berbicara serius dengan asistennya. Tuan muda mengulang kata2 asistennya yang dulu pernah ia katakana pada tuan muda. Asistenya sedikit terkejut mendengarnya. Tuan muda juga ingat pertemuannya dengan Xia Mo. (sepertinya ada rekayasa cerita yang dilakukan Xi Meng, dan sekarang ingatan tuan muda mulai pulih, eh bener gak ya..soalnya apni blm baca yang ep 1 jadi mian klo salah) .tuan muda mnegatakan akan menyelidiki semuanya. Xi Meng mulai cemas.”Tuan muda, mengapa kau menyiksa dirimu sendiri seperti ini?mengetahui kebenaran akan membuat hatimu terluka” kata Xi Meng. “Kau salah, mungkin sebelumnya aku kalah, namun pertarungan akan baru dimulai. nasib yang melibatkan kita bersama, jadi mari selesaikan sampai akhir” kata tuan muda penuh ambisi.
Di apartemen Lou Xi mengajari Xio Mo trik-trik berakting yang benar. Xio Mo teringat kejadian masa lalu ketika Lou Xi mengajarinya bernyanyi. Xia Mo terkesan pada Lou Xi karena Lou xi bagai guru penampilan. Lou Xi tertawa mendengar ucapan Xia Mo.
(Flash back: dirumah Lou Xi yang lama, Lou Xi mengajari Xia Mo bernyanyi. Xia Mo meminta pendapat dengan nyanyiannya, namun Lou Xi berkata “Kau mau jawaban jujur atau bohong? Xia Mo berpikir sejenak kemudian ia bangkit dan berlatih bernyayi kembali.
Dikejadian berikutnya Xia Mo bertemu tuan muda. Tuan muda meminta Xia Mo untuk main kerumahnya hari sabtu, namu Xia Mo tidak bisa, tuan muda marah, ia tanya alasannya, Xia Mo hanya diam tak menjawab. Ternyata Xia Mo mengikuti kompetisi bernyanyi.
Xia Mo dapat bernyanyi dengan baik namun ia tiba2 berhenti.(sepertinya dia gugup). Lou Xi yang melihat di balik panggung kemudian naik keatas panggung dan ikut bernyanyi, ia menggenggam tangan Xia Mo.
Setelah tiba dirumah Xia Mo menghadiahkan kucing hitam untuk Lou Xi, Lou xi sangat senang. Di kafe sekolah Xia Mo mengajak tuan muda untuk melihat kontes, namun ia tidak mau karena ia tidak suka dengan keramaian. Xia Mo sepertinya tau mengapa tuan muda bersikap seperti itu, ia menjelaskan bahwa dia dan Lou Xi tidak ada hubungan apa-apa, Lou Xi hanya anak adopsi dari ayahnya dan tidak lebih. tuan muda sepertinya udah nggak suka Lou Xi sejak dulu. Karena Lou Xi, intensitas pertemuan Xia Mo dengannya berkurang(cemburu jack).
Esok harinya berita kontes Xia Mo masuk koran, seluruh keluarga turut senang. Tiba2 ayah Xia Mo masuk. “Lou Xi, maafkan aku. Kau tidak bisa tinggal lebih lama disini.”kata ayah Xia Mo. Semua anggota keluarga terkejut. Cuma Luo Xi aja yang ndengernya santai. “Kau ingin aku kembali ke panti asuhan malam ini atau besok?” Tanya Lou Xi.
Xia Mo berbicara dengan ayahnya diluar ” Ayah apakah ini permintaan dari tuan muda? Tanya Xia Mo, ayahnya hanya tertunduk. “Maaf kan ayah Xia Mo, ayah tidak bisa berbuat apa2, ini masalah ayah bukan masalahmu, jika ayah tidak memenuhinya ayah akan kehilangan pekerjaan ini dan ayah takut tuan muda akan meninggalkanku. Maafkan ayah, ayah memang tidak berguna. Xia Mo meninggalkan ayahnya dan menuju rumah Ou Chen namun Xia Mo tidak bertemu dengan Ou Chen, ia bertemu dengan asistennya. Asistennya mengabarkan bahwa Ou Chen akan pergi ke prancis. Xia Mo kemudian menitip pesan pada asisten Ou Chen bahwa Ou Chen disuruh untuk meneleponnya sebelum besok, jika tidak jangan harap bisa bertemu dengannya lagi.
Suasana makan malam sangat tidak mengenakkan, karena Lou Xi sudah mulai berkemas. Ia berterima kasih pada semua anggota keluarga atas perhatiannya selama ini, ayah Xia Mo menyuruhnya untuk tidak tergesa2 karena dia akan mengantar Lou Xi dengan mobil, namun Lou Xi menolak, ia akan kembali ke panti asuhan malam ini menggunakan bis (hich…kasian banget Lou Xi, mewek nihh). Xia Mo menyuruh Lou Xi makan dulu, namun Lou Xi menolak, karena iya masih kenyang. Lou Xi berpamitan keseluruh anggota keluarga. Lou Xi meninggalkan rumah, ayah Xia Mo hanya bisa menangis.
Tiba2 Hp Xia Mo berbunyi, tuan muda menelepon. “Halo, ini Xia Mo” jawab Xia Mo,:mengapa suaramu ketus sekali Tanya tuan muda. “Dengarkan aku karena aku hanya mengatakan ini satu kali dan sebaiknya kau menuruti permintaanku.” Kata Xia Mo. Tuan muda mulai berpikir ia menutup teleponya.
Xia Mo mengantar Lou Xi ke stasiun, Lou Xi menyuruh Xia Mo pulang, namun Xia Mo tak mau pulang. Xia Mo meminta maaf atas kejadian ini, ayah, ibu dan Xio Cheng sangat menyukai Lou Xi. “Menyukaiku? Namun mengapa mengirimku kembali ke panti asuhan” jawab Lou Xi. Xia Mo memberikan kartu credit pada Lou Xi yang kapan saja bisa digunakan. Xia Mo berharap suatu saat nanti mereka akan bertemu kembali. “Apakah kau menyukaiku” Tanya Lou Xi. “tidak “ jawab Xia Mo, tiba2 Lou Xi langsung mencium Xia Mo, Xia Mo hanya bisa pasrah.(Lou xi tau kok dalang semua ini adalah tuan muda, kasian Lou Xi dia merasa seperti dibuang, mian ya aku sensor). Lou Xi bersiap meninggalkan stasiun, Xia Mo memberikan gitar Lou Xi, namun Lou Xi meninggalkannya di stasiun. Tiba2 Hp Xia Mo berbunyi, Xia Mo mendapat kabar baik, namun tiba2 tidak ada jawaban lagi seperti terjadi kecelakaan. (apni gak tau Xia Mo dapat telepon dari sapa, flash back selesai)
Keesokan harinya syuting dimulai kembali, Xia Mo sedang duduk untuk mempelajari scripnya. Tiba2 Ling Hou dan Hui Ni memanggilnya dengan keras. Ia memperingatkan Xia Mo untuk bisa bermain baik, jika tidak aku akan keluar kata Ling Hao. Zhen En datang dan membela Xia Mo, namun Zhen En malah di toyor kepalanya ama Hui Ni(ngeliat Zhen En digituin kasian tapi juga pingin ketawa hehhe) Xia Mo tidak terima, ia memintanya untuk minta maaf namun Hui Ni menolak. Akhirnya Xia Mo dan Hui Ni bertaruh bila ia bisa bermain baik dan tidak membuat sutradara marah maka Hui Ni harus minta maaf pada Zhen En, awalnya ia menolak namun akhirnya setuju. Mereka meninggalkan Xia Mo dan Zhen En. Zhen En meminta maaf pada Xia Mo.
Syuting dimulai, Xia Mo mulai mempraktikkan apa yang dikatakan Lou Xi padanya tadi malam, dan ucapan Lou Xi masih terngiang2 ditelinganya. Xia Mo dapat berakting dengan baik, kini giliran Ling Hou yang dimarahi surtradara (ehnn syukurin). Sutradara memuji Xia Mo, sedangkan lawan Hui Ni melihat tidak senang. Ia kemudian meninggalkan lokasi syuting. Zhen En sangat senang karena syuting hari ini berjalan lancar.
Film Xia Mo sudah diputar, Xia Mo, adiknya dan Lou Xi menonton bersama. Adiknya memuji Xia Mo karena aktingnya bagus. Xia Mo senang mendengarnya.
Setelah penayangan Film Xia Mo, ratingnya mulai naik. Produser sangat senang tapi sayang yang dipuji Cuma Ling Hou ma Hui Ni. Hui Ni menyarankan ada jumpa fan untuknya, produser sejutu, tiba2 Zhen En menyelusup diantara mereka semua dan meminta agar Xia Mo juga ada jumpa fans. Namun produser mengatakan mungkin lain kali, mereka semua meninggalkan Zhen En (kasian manager satu ini,,usahanya keras banget)
Xia Mo mendapan sms dari Pan Nan, isinya “Kau adalah penyanyi dan Aktris, kau sangat berbakat tetep semangat Bing Tong (nama Xia Mo dalam peran). Xia Mo hanya bisa tersenyum.
Ling Hou ma Hui Ni membaca beberapa tanggapan tentang filmnya dan ia terkejut ada penggemar yang mengatakan “aku rasa Cai Na (Hui Ni) dan Lu Shi (Ling Hou) tidak cocok. Sementara itu Xia Mo pun membacanya.
Esok harinya Hui Ni kebanjiran pertanyaan wartawan tentang masalah tanggapan para penggemar, Hui Ni sedikit kesal namun ia tetap menampakkan sikap manisnya setelah wawancara usai Hui Ni meminta jing jie untuk melayaninya, namun Jing Jie tak kunjung datang. Zhen En mendengar Hui Ni marah2 dan dari luar di berteriak klo Jing Jie masih melayani Xia Mo. Hui Ni sangat kesal.
Syuting dimulai. Tiba2 Hui Ni menampar Xia Mo. Semua kru kaget dengan apa yang dilakukan Hui Ni, Hui Ni meminta maaf karena iya lupa apa yang harus ia lakukan (iihhh nyebelin banget nih orang, Xia Mo sabar banget ni gak dibalas, klo apni udah tak jambak rambutnya). Dari kejauhan tuan muda memperhatikan Xia Mo. Xia Mo kaget ia memalingkan wajahnya.
Syuting kembali dimulai, adegan kali ini dimana Hui Ni menampar Xia Mo karena syuting sebelumnya belum mendapatkan gambar yang diinginkan, Hui Ni berusaha untuk membuat adegan ini tidak selesai2(Hui Ni sengaja) alasannya banyak banget ya karena lupa scrip, emosinya tidak keluar dll, Hui Ni meminta ijin pada sutradara untuk menampar Xia Mo betulan agar emosinya benar2 keluar. Sutradara menyetujui. Namun asistennya menghalangi karena tuan muda ada dilokasi dan Xia Mo adalah rekomendasinya namun sutradara tidak peduli. (apni hitung Xia Mo ditampar 6 kali, apni gak tega kasih pikunya dan tamparan terakhir Xia Mo oleng, bibirnya berdarah, Xia Mo hampir terjatuh dan tuan muda menangkapnya,,,emmm so sweet). Sementara itu Zhen En yang melihat Xia Mo ditampar tidak bisa berbuat apa-apa, Zhen En hanya bisa menangis.
Usai syuting, Zhen En Menghampiri Xia Mo dan meminta maaf karena ini semua karena Zhen En menyakiti hari Hui Ni. Namun Xia Mo masih tetep sabar, dia menyuruh Zhen Untuk mengambilkan es untuk mengompres pipinya. Zhen En kemudian bergegas untuk mencari es, tiba2 Hui Ni datang dan meminta asistennya untuk mengambilkan es karena tangannya sakit. Zhen En kemudian menawarkan es yang ia bawa untuk Hui Ni, dan meminta Hui Ni untuk tidak menyakiti Xia Mo lagi, Hui Ni berdalih bahwa ini semua tuntutan Script bukan karena kemauannya. Zhen En tidak bisa dibohongi ia tahu Hui Ni tidak suka dengan Xia Mo. Zhen En hanya bisa menangis, Hui Ni meninggalkan Zhen En dan melemparkan es yang di berikan Zhen En padanya.
Produser berbicara pada sutradara apakah dia membenci Xia Mo, sutradara menjawab tidak, namun mengapa aku ijin Hui Ni untuk menampar Xia Mo beneran. Sutradara berkata ia hanya ingin mendapatkan gambar yang bagus maka Hui Ni wajar melakukan hal ini. Tiba2 tuan muda datang, Xi Meng menghampiri mereka berdua dan mengatakan sesuatu pada sutradara dan produser.
Zhen En membantu Xia Mo untuk mengompres pipi Xia Mo, ia menyarankan Xia Mo untuk istirahat dan tidak melanjutkan syuting hari ini,namun Xia Mo menolak.
Syuting dimulai kembali. Sutradara mengatakan scene berikutnya Xia Mo juga harus menampar Hui Ni, Hui Ni terkejut, sedangkan Zhen En tertawa senang. Sedangkan Hui Ni sangat cemas. Dari kejauhan tuan muda melihat syuting yang akan dimulai (kelihatannya itu permintaan tuan muda)
Syuting dimulai, Xia Mo mulai menghayati perannya ia menangis, Xia Mo mengatakan semua orang didunia ini dapat menyakitiku namun kau tidak karena kau adalah teman baikku. Xia Mo hampir saja menampar Hui Ni namun Xia Mo membatalkan niatnya walaupun sutradara memintanya. Semua kru bengong melihat akting Xio Mo yang luar biasa mereka semua terkesan dengan acting Xia Mo bahkan sampai nangis. Syuting usai,semua kru bertepuk tangan. Xia Mo tahu semua ini rencana tuan muda, Xia Mo melihat tuan muda dari kejauhan. Produser menghampiri tuan muda dan mengatakan bahwa Xia Mo sangat luar biasa. Tuan muda menyuruhnya untuk melanjutkan syuting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar