Senin, 12 Juli 2010

Please, Don't Kiss Me


Title : Please, Don’t Kiss Me…
Author : Sweety Qliquers
Genre : Romance
Production : www.korea-lovers86.blogspot.com
Production Date : 18 Mei 2010 – 04.28 PM
Cast :
Rain
Song Hye Gyo


Please, Don’t Kiss Me…
Created By Sweety Qliquers


Punya pacar jago kissing dan bertangan gurita alias suka grapa grepe? Ampuuun! Harus punya iman setebal tembok Cina dan sedalam samudera Hindia. If not, terlena sekejap saja….terjadilah drama ‘Bulan tertusuk ilalang.’ Istilah kerennya ‘menanam jagung di kebun terlarang’. Kalau sudah begitu yang paling menderita pastilah si pemilik kebun. Sementara si penanam jagung belum tentu mau tanggung jawab. Bagaimana kalau ia hanya rajin berbuat, malas menanggung akibat? It’s really unfair! Sama-sama berbuat, kok, yang sengsara cuma di satu pihak.

Dengan segala derita dan resiko yang akan timbul jika terperangkap dalam aksi si penanam jagung, maka adalah lumrah dan sah-sah saja bila Song Hye Gyo selalu menolak di kiss bibirnya sama Rain, sang kekasih. Kalo di pipi sih, okelah. Pasalnya, Rain punya jurus kissing yang terkenal paten. Gawatnya lagi, di tengah-tengah acara kissing tangan Rain hobi banget menjelajah ke daerah rawan. Bikin cewek-cewek tepar alias tak berdaya. Semua mantan pacar Rain mengakui hal tersebut. Untungnya, para mantan itu selalu dilindungi malaikat sehingga terhindarlah mereka dari ‘accident’ mengerikan.

Rain memang terkenal playboy. Tapi itu long time ago, sebelum mengenal Song Hye Gyo. Sekarang sih, dia sudah jinak dan tobat. Baginya, Song Hye Gyo adalah cinta sejati dan cinta terakhirnya. But….ilmu kissingnya tetap aja canggih. Sudah bakat kali ya? Kalau tidak, mana mungkin Song Hye Gyo selalu ketakutan setiap kali di kiss.

Perlu diketahui : Song Hye Gyo pernah nyaris ‘terlena’ gara-gara ciuman heboh Rain yang disertai aksi grapa grepe. Luckily, di saat-saat genting itu sirene tanda bahaya di kepala Rain dan Song Hye Gyo meraung-raung. Kebun terlarang batal ditanami jagung. Namun efeknya…. Song Hye Gyo jadi trauma!

Setiap kali Rain hendak mendaratkan ciuman di bibirnya, mata bening gadis itu langsung membelalak ngeri. Bibirnya dikatup rapat-rapat. Jantungnya berdebar-debar. Tangannya gemetar. Wajah imutnya pias bak habis melihat pocong.

Menyaksikan sang kekasih ketakutan seperti itu, Rain pun urung melancarkan kissing. Sebagai gantinya, dia hanya mengecup ringan pipi mulus Song Hye Gyo. Tapi, dasar lelaki! Mana bisa cuma nyium pipi doang! Lama-lama bosan juga. Rasanya seperti makan cendol tanpa santan. Apalagi, wajah manis Song Hye Gyo dengan bibir mungilnya yang ranum begitu menggemaskan. No wonder, dalam setiap acara kencan mereka terjadilah adegan dorong mendorong. Saat Rain menyentuh lembut dagu indah Song Hye Gyo (tau dong arahnya ke mana?), sontak Song Hye Gyo mendorong bahu Rain.

Pertengkaran pun tak terelakkan. Rain menuduh Song Hye Gyo sudah tidak cinta lagi padanya. Song Hye Gyo merasa Rain ingin berbuat yang ‘neko-neko’. Padahal, cowok itu hanya ingin menunjukkan rasa cinta dan melepas rasa kangen yang membuncah.

Terlalu sering bertengkar membuat keduanya lelah dan terlontarlah kata ‘PUTUS’ dari bibir Song Hye Gyo yang langsung di AMIN kan oleh Rain.

***


Benar apa kata lagu dangdut. Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati.

Kalau sakit gigi setelah diobati masih bisa makan dan tidur. Tapi sakit hati …. apalagi sampai patah hati. Menderita, boooo! Makan tak enak, tidur tak nyenyak. Itu yang dialami Rain dan Song Hye Gyo. Tapi demi gengsi agar jangan merosot, masing-masing pihak pura-pura tough. Padahal dalam hati rindu setengah mati sampai mau mati.

And, setiap berpapasan di kampus (mereka memang sekampus, se fakultas dan sejurusan) keduanya selalu membuang muka. Kayak mukanya banyak aja. Akh, cinta memang aneh. Dekat berantem, jauh kangen.

***


Jika rindu sudah mengharu biru, buanglah segala gengsi yang hanya bikin hati tersiksa. Hari ke 25 setelah berpisah, mata mereka bersirobok dalam suatu pertemuan tak sengaja di taman kampus yang asri. Bagai patung besi disedot magnet raksasa, keduanya saling mendekat. Tiada kata terucap. Hanya sinar mata yang bicara.

Beberapa jeda berlalu. Rain menarik nafas. Tangannya terulur. Menggenggam lembut tangan halus Song Hye Gyo. Tak ada penolakan. Song Hye Gyo menunduk dengan seribu rasa bercampur aduk. Tanpa bicara keduanya mengerti saatnya berdamai. Saatnya melepas rindu.

“Boleh aku memelukmu?“ Rain berkata lirih. Song Hye Gyo mengangguk perlahan. Rain mendekapnya lembut, sangat lembut.

***


Rain masih jago nge-kiss. Tapi kini dia lebih berhati-hati. Tangannya pun tak lagi hobi merajalela. Sebuah janji terukir di hatinya. Demi cintanya pada Song Hye Gyo, tak akan dipetiknya bunga sampai saatnya tiba. Sebab mencintai berarti mau menghargai, menghormati dan melindungi orang yang kita cintai.


TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar