Selasa, 27 Juli 2010

Starlit (Episode 21)


Sinopsis Starlit
Episode 21


Merasa kalau umurnya tidak lama lagi, nenek Xi Mao mulai mempersiapkan segala sesuatunya untuk sang cucu tercinta. Ia meminta Dao Shen (Zhao Shun) dan Xiao Lu (Terri Kwan) supaya mau menjaga Xi Mao.

Tidak cuma itu, nenek Xi Mao juga memberikan sejumlah uang pada Cheng Yue (Jerry Yan) yang disebutnya sebagai biaya pendidikan musik Xi Mao. Keruan saja perasaan Cheng Yue langsung tidak enak, namun sang nenek tetap memaksa sambil menyebut kematian bukanlah sesuatu yang harus ditakuti.

Demi memberi kejutan sekaligus supaya semangat Xiao Lu terjaga, Cheng Yue mulai beraksi mengambil foto orang-orang yang punya arti bagi kehidupan gadis itu. Berbagai ekspresi berhasil dikumpulkannya mulai dari Yi Xin (Ding Hao) yang kepedasan saat makan sup hingga Xi Mao yang tengah berlatih piano.

Mendengar komentar Xi Mao, Xiao Wei sadar kalau perubahan sikap Cheng Yue telah diketahui semua orang. Ia memutuskan untuk mendatangi Xiao Lu, dan meminta gadis itu untuk menasehati Cheng Yue.

Keesokan harinya, Cheng Yue dikejutkan oleh kemunculan Xiao Lu, yang memberikan sup yang bisa menjaga kesehatan pemuda itu. Wajah Cheng Yue langsung berubah begitu melihat sosok Xiao Lu. Begitu gadis itu berpaling pergi, Cheng Yue menyebut kalau dirinya tahu Xiao Lu masih mencintainya.

Sempat meneteskan air mata, Xiao Lu membalikkan tubuh sambil tersenyum dan mengatakan bahwa hubungan mereka saat ini adalah yang terbaik bagi semuanya. Di rumah, nenek Xi Mao mengingatkan Xiao Lu tentang pentingnya mengekspresikan apa yang dirasakan sebelum semuanya terlambat.

Menjelang operasi nenek Xi Mao, satu-persatu menunggui untuk memberikan dorongan semangat. Dengan wajah sedih namun ikhlas, sang nenek menyebut sangat berat menjalani operasi kali ini mengingat dirinya telah dikelilingi orang-orang yang menyayanginya.

Meski sudah berusaha keras, tim dokter tidak mampu menyelamatkan nyawa nenek Xi Mao. Keruan saja semua terpukul, namun kepergian wanita setengah baya itu mampu merekatkan kembali hubungan Cheng Yue dan Xiao Lu.

Begitu sampai dirumah, Cheng Yue memberikan kumpulan foto hasil jepretannya yang menangkap ekspresi orang-orang yang pernah dikenal Xiao Lu. Dengan mata berkaca-kaca, Xiao Lu melihat satu-persatu foto yang ada sambil menahan haru.

Tangis Xiao Lu akhirnya pecah begitu melihat foto-foto saat dirinya masih dalam kandungan dan saat masih balita, ditambah ucapan Cheng Yue yang menyebut dirinya berharap bisa menjadi gunung untuk melindungi si kijang lincah alias Xiao Lu.

Belakangan, giliran air mata Cheng Yue yang meleleh ketika Xiao Lu menanyakan tentang foto dirinya, yang disusul oleh permintaan terakhir gadis itu : melihat kampung halaman Cheng Yue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar