Kamis, 29 Juli 2010

Personal Taste (Episode 4)


Setelah dipijat, Kae In tidur pulas di sofa, Jin Ho masuk ke kamarnya dan ia mencoba menenangkan diri atas kejadian di restaurant, di depan Choi Do Bin lagi. Tapi tenang ini demi proyek.

Paginya, Kae In bangun dan ia ingat sudah mempermalukan Jin Ho dan ia ketakutan. Kae In dengar Jin Ho akan keluar dari kamar dan ia pura2 jatuh ke lantai dalam keadaan tidur. Jin Ho mau membangunkan Kae In tapi tidak berhasil, lalu pergi.

Kae In bangun setelah Jin Ho pergi dan ke kamar mandi, Jin Ho menyelinap ke kamar mandi untuk menakut-nakuti Kae In. Jin Ho ingin Kae In minta maaf karena kejadian kemarin, tapi Kae In pura2 tidak ingat dan berkata kalau mabuk ia tidak ingat apapun. Jin Ho kesal dan pergi.

Jin Ho dan Sang Jun mengunjungi lokasi Museum Dahm, Sang Jun berkata, "Orang itu sepertinya menyukaimu." Jin Ho salah paham ia pikir Sang Jun menyebut Do Bin, ia langsung berkata, jangan ngawur, memang pria bisa menyukai pria juga? Sang Jun bingung, maksudnya Kae In.

Mereka bertemu lagi dengan ayah Chang Ryul, dan saling menyindir. Jin Ho berkata satu2nya kesalahan yang dibuat ayahku adalah mempercayai orang kepercayaannya. Presdir Han tidak terlalu terpengaruh.

Kim In Hee dan Hye Mi bersamaan datang ke kantor Jin Ho, keduanya saling melihat dari ujung rambut sampai ujung kaki. Hye Mi berkata ia adalah tunangan Jin Ho, In Hee heran bukankah orang itu gay? Jin Ho datang dan ia memang lebih ramah dan sopan pada In hee karena In hee adalah orang kepercayaan Do Bin, sedang Hye Mi diacuhkan saja.

In Hee mengundang Jin Ho ke pesta gala, disana kau akan bertemu banyak kontak profesional. Jin Ho sangat berterima kasih apalagi saat In hee juga memberi tips tentang kebiasaan Do Bin, Jin Ho bahkan mengantar In hee kembali ke museum. In hee sangat senang dan ia mengundang Jin Ho makan malam, Jin Ho langsung mengiyakan, gantian In hee yang kaget, apa pria ini benar2 gay?

Chang Ryul kebetulan ke museum dan melihat keduanya yang sedang bicara dengan akrab dan ia panik.

Jin Ho berusaha berlatih bicara di toilet untuk menjelaskan pada Do Bin bahwa yg dikatakan Kae In tidak benar. Ia bukan gay. Jin Ho bertemu Do Bin dan mereka minum kopi bersama. Jin Ho mulai menjelaskan bahwa ia bukan gay, tapi Do bin berkata ia tidak peduli masalah pribadi orang, ia hanya ingin Jin Ho melakukan yang terbaik dalam desainnya.

Do Bin suka dengan kepandaian Jin Ho apalagi saat Jin Ho juga menguasai lukisan, ia menyarankan agar mengoleksi lukisan Kandinsky saja dan bukan lukisan karya Klimt.

Young sun ke rumah Kae In dan membawa tiram dari ibunya. Kae In mengaku ia membuat masalah lagi dan bercerita mengenai kejadian memalukan di restaurant dan Young sun tidak percaya ini. Young sun akhirnya menyuruh Kae In membayar kesalahannya dengan masak untuk Jin Ho, jalan menuju hati pria adalah melalui perutnya.

In hee menelp Jin Ho dan berkata bossnya Choi Do Bin ingin makan malam dengannya, Sang Jun kagum dengan kemampuan Jin Ho. Kae In dan Young sun juga mencari film untuk ditonton bersama Jin Ho. Kae In memilih film Brokeback Mountain-nya Ang Lee hahaha...Kae in beralasan ini adalah cara agar Jin Ho bisa terbuka dengan kondisi dirinya di depannya. (masalah gay dan lesbian juga adalah masalah sensitif di Korea, banyak pria gay yang tidak terbuka karena kultur dan lingkungannya.)

Jin Ho mendengar anak buahnya googling di internet untuk mencari tahu apa yang diinginkan wanita untuk Natal, ternyata mereka ingin teman gay. Jin Ho jadi ingin tahu dan Sang Jun melihatnya.

Jin Ho pulang dan Tae Hoon menguntitnya, ia janji pada Hye Mi untuk cari tahu dimana Jin Ho tinggal selama ini.

Hye Mi menghabiskan waktu menemani Ibu Jin Ho ke spa, dan mereka sangat cocok, bagai ibu mertua dan menantu kesayangannya. Tae hoon akhirnya tahu bahwa Jin ho tinggal di sang go jae. Lalu Tae hoon segera lapor pada Hye mi.


dia datang..dia datang..

Young sun dan Kae In menyiapkan makan malam, sepanjang waktu Kae in terus minta bantuan Young sun. Kae in benar2 tegang dan ia ketakutan ketika Jin Ho pulang. Young sun mencoba mencairkan suasana dan menasihati mereka agar bicara dengan santai dan jangan terlalu resmi, tapi Jin Ho tidak terlalu tertarik dan masuk ke kamarnya. Young sun harus pulang untuk menjaga anaknya dan Kae In sendirian.


Jin Ho keluar dan mereka membicarakan lagi masalah di restaurant dan Kae in tetap berkata ia tidak ingat, lalu Jin Ho pura2 Kae In punya hutang padanya, dan Kae in menyangkalnya..berarti ingat dong..

Jin Ho tersenyum dan ia ingin Kae in menulis kontrak jika Kae in mengatakan orientasi seksualnya lagi maka Kae In harus bersedia melakukan apapun yang diminta Jin Ho. Kae in mengiyakan dengan terpaksa dan kontrak di stempel.

Kemudian Kae in mengatakan ia masak untuk makan malam dan mengundang Jin Ho. JIn Ho akhirnya memakannya dan ia berkata, "Yah rasanya lumayan untuk dimakan manusia." Dan Jin Ho memakan semua sendirian tidak membaginya dengan Kae In. Kae in mencoba lagi menawarkan nonton film tapi Jin Ho berkata ia tidak punya waktu nonton dengan Kae In.

Chang Ryul dan In hee rebutan apartemen lagi, kali ini Chang Ryul yang di dalam dan mengganti passw pintunya. Mereka bertengkar tentang apa saja dan akhirnya Chang Ryul memeluk In hee dan mohon agar In hee menerimanya kembali.

In Hee hanya berkata jika hatinya sudah pergi maka tidak akan kembali, ia selalu suka dengan yang baru dan terbaik, Chang Ryul bukan yang terbaik. Baginya pria itu seperti tas keluaran terbaru, ia akan selalu memburu yang terbaru dan paling bagus. Chang Ryul akhirnya berkata tidak ada satupun yang boleh meninggalkan apartemen, In hee setuju, tapi Chang rYul tidak boleh mencampuri urusan pribadinya.

Kae in akhirnya nonton film sendirian, tapi bukan Brokeback. Jin Ho keluar dan Kae in minta diambilkan air. Kae in reflek memanggil Jin ho, In hee ya, ia masih terbiasa dengan In hee. Jin Ho membawakan Kae in air dan berkata In hee pasti sudah lama sekali jadi teman Kae in. Kae in berkata ya sudah 10 th.

Kae in menawarkan popcorn, Jin Ho berkata, "Kau tahu itu akan langsung jadi lemak."(la aku buat omelet ama cappucino sambil ngeblog..pantesan aku tambah gemuk akhir2 ini sigh...) Kae in tidak peduli, dan Jin Ho makan popcorn juga, Kae In tanya, memangnya kenapa dengan lemak perut? Jin Ho tidak suka jika perutnya berlemak.

Kae in tanya kapan Jin Ho tahu pertama kali kalau ia gay, kalau ia beda dari yang lainnya? Jin Ho tidak menjawab. Kae in berkata lagi, ia tahu ketika berusia 7 th. Jin Ho kaget, jadi kau lesbi? Bukan, saat aku tahu bahwa aku berbeda dengan anak lain. Saat aku melihat ibu teman2ku datang ke acara di sekolah dan bahwa ibuku tidak akan datang.


Kae in berkata mungkin kau tahu bagaimana rasanya itu. Kae in terus saja tanya kapan Jin Ho tahu ia suka dengan sejenisnya, Jin Ho tidak menjawab dan hanya menyumpal mulut Kae In dengan popcorn.

Kayanya mau balas adegan ini deh, waktu Jae Kyung menutup mulut JunPyo dg popcorn ya..haha..

I amused with Min Ho and food encounters haha..


Paginya, Jin Ho mendapat musibah, ia kena diare, ia merasa sakit saat di kantor, Jin ho benar2 putus asa menahan perutnya yang sakit sambil berjalan, satu tangan menahan perut satu di bagian pantat haha..menahan agar tidak meledak. Jin ho pasti keracunan seafood. Jin Ho kesal sekali, sambil duduk di toilet, Jin Ho merancang pembunuhan yang perlahan dan menyakitkan buat Kae In.


Kae in ikut interview pekerjaan, dia pikir interview untuk posisi designer, ternyata posisi sekretaris dan Kae in langsung ditolak. Chang Ryul melihatnya. Chang Ryul mengikuti Kae In. Kae In putus asa dan makan ramen sendirian lalu pulang dan kehujanan. Chang Ryul melihat Kae In dari jauh.

Jin Ho menemui Choi Do Bin untuk janji makan malam, tapi Do Bin melihat wajah Jin Ho pucat dan keringat dingin, ia mengulurkan saputangan-nya dan usul apa kita menjadwal ulang saja, kau kelihatan tidak enak badan. Do bin minta saputangan-nya kembali, katanya saputangan ini punya nilai sentimentil. (jd ingat kata2 Jandi, perjumpaan yang paling indah adalah seperti saputangan..hehehe)

Jin Ho pulang ke rumah dan ia melihat Chang Ryul ada di luar rumah. Jin Ho marah karena tiram, makan malamnya yang batal. Kae in sangat mencemaskan Jin Ho dan ia lari kesana kesini di sekitar rumah mencari obat diare, rambutnya basah karena kehujanan jadi lantai ikut basah.


Kae in terus tanya tentang diare Jin Ho yang membuat Jin Ho tambah marah, "Berhenti berkata Diare!!" lalu Jin ho berteriak lagi karena Kae in membuat lantai basah, lalu ia mengambil handuk dan meminta Kae in mengeringkan rambutnya sebelum kena flu.

Jin Ho mendengar keributan di dapur, ternyata Kae in memecahkan piring. Jin Ho membantu membersihkan pecahannya. Apa kau bisa sehari saja tidak membuat kekacauan. Kae in membalas, Apa kau bisa sehari saja tidak mengusikku?

Ternyata Kae In membuat bubur untuk Jin Ho. Jin Ho menyuruh Kae In mencicipinya dulu siapa tahu itu beracun. Jin Ho melihat jari Kae in yang luka, Kae in berkata itu karena masak kemarin. Tiba2 Chang Ryul yang mabuk memanggilnya dari luar rumah.

Jin Ho melihat wajah Kae in dan Jin Ho berkata jangan keluar. Kae in berkata ia tidak akan keluar. Tapi Jin Ho yakin Kae In akan keluar.



Ternyata Kae In keluar. Jin Ho masuk ke kamar Kae In dengan tensoplas di tangannya, tapi melihat Kae In tidak ada, ia bergumam, "Jeon Jin Ho menang lagi." Wajahnya sedikit kecewa.


Kae In menemui Chng Ryul dan tanya apa alasan Chang Ryul memilih In hee dari yang lain, alasannya karena In hee memberikan semuanya untuknya, sementara Kae In hanya sebatas lengan (maksudnya In hee mau tidur dengan Chang Ryul), Chang Ryul berkata Kae in sangat tidak matang dan naif.

Kae In menjawab, bahwa ia sudah sangat bahagia bisa bersama Chang Ryul, setiap ciuman, setiap telp, dan bergegas menemui Chang Ryul tanpa peduli penampilannya karena ia sangat ingin menemui Chang Ryul. Chang Ryul berkata, mereka beda, Kae In tidak sesuai dengan dirinya sebagai orang dewasa dan sejajar.

(well, I think pria yang mau ceweknya tidur dengannya sebelum menikah adalah org yg egois dan tidak bertanggung jawab. Mencintai bukan berarti menuntut ceweknya melakukan apapun keinginannya, jika mencintai berarti he will take care of his girl until the wedding day. Apalagi pake mengancam akan putus jika tidak dituruti, well kataku..putus saja, who scares? Because every girl is so precious.)

Kae in merasa ini kesalahannya. Tiba2 ponsel Chang Ryul berbunyi, ternyata In Hee, Chang Ryul keceplosan dan berkata ia tinggal dengan In Hee. Kae In sangat terluka dan ia tidak percaya Chang Ryul berani menemuinya padahal ia masih tinggal dengan In Hee. Kae in marah dan menyuruh Chang Ryul pergi.


Kae In masuk ke rumah, Jin Ho menunggunya, "Dasar bodoh, kau ini seperti anak anjing, ditinggalkan majikannya, lalu lupa dan langsung lari ketika dipanggil namanya. Apa kau tahu kau terlihat sangat menyedihkan sekarang?"

Kae In, "hentikan!" Jin Ho terus saja mengomelinya. Kae in murka, ia memukul Jin Ho dengan bantal2 dan memukul dada Jin Ho. Kae in : "Apa kesalahanku? Mengapa kau membuatku terlihat begitu menyedihkan? Mengapa?" Jin Ho, "Kau yang melakukannya pada dirimu sendiri."

Kae In, "Kau tidak pernah menunggu telp sepanjang hari dari orang yang kau suka. Atau merasa hatimu akan meledak hanya melihat orang itu. Kau bisa mati dan bangkit dari kubur dan tidak pernah tahu. Orang yang membuatku merasa seperti itu tadi memanggilku keluar, tidak peduli betapa salahnya aku. Aku ingin mendengar suaranya. Apa yang bisa kulakukan? Seperti inilah aku, apa yang bisa kulakukan?"

Kae In menangis dan mata Jin Ho juga berkaca-kaca. Mereka akhirnya menenangkan diri dengan minum2. Kae In mengulang kata2 Chang Ryul. Jin Ho menyebut Chang Ryul bastard. Jin Ho meminta Kae in melupakan Chang Ryul. Kae in berkata ia tdk bisa dan berkata ini salahnya. Jin Ho, "Buatlah dia menyesal kehilangan wanita sepertimu"


Kae In tiba2 seperti mendapat ide, ia melihat ke arah Jin Ho dan bersandar pada Jin Ho, Kae In tanya, "Maukah kau membuatku menjadi seorang wanita?"

Jin Ho kaget.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar