Rabu, 07 Juli 2010

Sorry, I Love You (Episode 12)


Sinopsis Sorry, I Love You
Episode 12


Seolah ingin menebus kesalahannya di masa lalu, Yune membelikan sebuah mobil untuk Eun-chae. Tujuannya ternyata satu : supaya gadis itu tidak bergerak dari sisinya. Eun-chae sudah tentu terkejut mendengar pernyataan Yune yang mengaku mencintainya dan selama ini telah dibutakan.

Semula mengira semua itu hanya bercanda, gadis itu baru sadar kalau Yune bersungguh-sungguh ketika menerima telepon Moo-hyeok dan menyatakan kalau ia berniat mengencani Eun-chae. Dengan hati kalut, Eun-chae meninggalkan Yune sendirian. Baru saja sampai, mendadak teleponnya berbunyi dan di ujung sana, adiknya Min-chae menelepon kalau Yune pingsan mendadak.

Keruan saja keinginannya bersama Moo-hyeok, yang berdiri membelakangi, tidak kesampaian. Semua itu ternyata hanya akal-akalan Yune, dan Eun-chae tidak tahu kalau saat membelakanginya, hidung Moo-hyeok terus mengeluarkan darah. Pria itu akhirnya pingsan dan dirawat oleh Seo-kyung kakaknya dan Kal-chi.

Melihat kondisi sang paman yang tidak sehat, Kal-chi menelepon Eun-chae namun telepon itu tidak diangkat karena yang bersangkutan ditahan oleh Yune. Niat pemuda itu ternyata tidak main-main, ia memanggil sang ibu Deul-hee dan menyebut ingin menikahi Eun-chae secepatnya setelah melihat gelagat sikap gadis itu yang aneh.

Sempat menentang, Deul-hee tidak berkutik ketika Yune menyebut dirinya tidak bisa hidup tanpa Eun-chae. Di pemandian umum, Moo-hyeok tidak bisa berkata apa-apa ketika keponakannya Kal-chi memintanya untuk tidak kembali ke Australia serta menemaninya dan sang ibu selamanya. Dengan tersenyum pahit, pria itu terus menggosok punggung Kal-chi.

Tahu kalau putrinya berhubungan dengan Moo-hyeok, Dae-chun mengajak Eun-chae minum dan memintanya supaya tidak berhubungan dengan pria itu lagi. Namun dengan berani (dan setengah mabuk) Eun-chae menolak, karena apa yang dirasakannya dengan Moo-hyeok jauh berbeda dari Yune dan ia punya perasaan kalau hidup Moo-hyeok akan sedih dan diliputi kesepian bila tidak ada dirinya.

Di saat yang bersamaan, Moo-hyeok sendiri memutuskan untuk pergi ke dokter terkenal dan melakukan scan otak untuk mengetahui berapa lama lagi ia bisa hidup. Ekspresi sang dokter membuatnya sadar akan hal terburuk, ia menelepon Eun-chae dan meminta bertemu.

Dengan sempoyongan, Eun-chae berjalan keluar kedai dan menuju ke tempat pertemuan. Keduanya akhirnya bertemu di sebuah penyeberangan jalan. Melihat gadis itu terjatuh, Moo-hyeok langsung berlari, memeluk gadis itu sambil menyelimuti Eun-chae dengan jaket tebalnya.

***

Ketika malam tiba, Moo-hyeok membopong Eun-chae yang mabuk kembali ke rumah sambil membatin dirinya berharap bisa merawat gadis itu sebelum umurnya habis. Ketika sampai, ia telah dicegat oleh Yune, yang langsung membangunkan Eun-chae dan menarik tangannya.

Moo-hyeok yang tidak terima langsung menghardik Yune dan meminta pemuda itu berhenti memaksa Eun-chae melakukan sesuatu yang tidak diinginkannya. Didalam rumah, dengan jujur Eun-chae mengatakan kepada Yune kalau ia masih ingin menggenggam tangan Moo-hyeok, dan yakin Yune bisa bertahan hidup tanpa dirinya.

Akibat ucapan itu, belakangan Yune kembali ambruk dan saat dibawa ke rumah sakit, dokter memvonis kondisinya menurun drastis. Eun-chae yang menjenguk langsung merasa bersalah, hal tak jauh berbeda juga dialami Moo-hyeok yang menyempatkan datang dan melihat bagaimana Deul-hee begitu terpukul.

Satu-satunya harapan untuk menyelamatkan Yune adalah lewat transplantasi jantung, dan Moo-hyeok demi melihat betapa banyaknya orang yang menyayangi pemuda itu mulai berpikir untuk mendonorkan jantungnya karena biar bagaimanapun hidupnya tidak lama lagi. Saat menonton televisi, ia kembali teringat dengan janjinya pada Tuhan untuk bisa membahagiakan Eun-chae.

Keesokan harinya Moo-hyeok menemui Eun-chae dan menyebut dirinya bakal menyelamatkan Yune asalkan gadis itu mau bersamanya sampai jangka waktu tertentu. Karena tidak tahu kondisi Moo-hyeok, keruan saja Eun-chae marah karena mengira pemuda itu bermain-main untuk mendapatkan dirinya dan langsung menyiram Moo-hyeok.

Menjenguk Yune di rumah sakit, Deul-hee kembali marah-marah melihat Moo-hyeok berada disana dan memerintahkan Dae-chun ayah Eun-chae untuk segera memecat pria itu. Tidak bisa dibayangkan bagaimana sakitnya hati Moo-hyeok mendengar semua itu, namun begitu melihat Eun-chae didalam ruangan, ia sadar bahwa yang terbaik baginya adalah menyelamatkan Yune.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar