Rabu, 14 Juli 2010

Selimut Berdarah (Review)


Review Selimut Berdarah

Bikini dan darah adalah rangkuman kisah SELIMUT BERDARAH. Sekali lagi, K2K Production membuat film horor seksi untuk memberikan pilihan tontonan di bioskop.

Ria (Enno Lerian), gadis yang tinggal di pulau kecil, cantik, sederhana dan seksi. Penggambaran tentang tokoh Ria, menjadi pembuka film. Berbikini di pantai, bersama dengan Pinkan (Pinkan Mambo) dan sehabatnya Mawar (diperankan oleh seorang asal artis Korea). Mereka tampil berani dengan bikini two pieces. Keindahan alam pantai dan desir pantai melenkapi adegan perkenalan tokoh utama.

Drama dimulai ketika Ria bertemu dengan Dicky (Dimas Andrean). Melalui Pinkan (kakak Ria), Ria meminta pendapat untuk melangkah mendekati Dicky. Namun pinkan kurang setuju, begitu pun dengan Mawar sahabat Ria.

Hingga suatu malam Ria terjebak dalam suatu gerombolan anak-anak di bawah umur yang organ tubuhnya akan dijual oleh sindikat Rehman (Ananda George). Ria berhasil membebaskan anak-anak tersebut, namun untuk membuktikan bahwa Rehman adalah dalang dari semua itu tidaklah mudah.

Sementara Dicky, salah satu korban, menderita short term memories syndrome, dimana dia hanya bisa mengingat dalam waktu kurang lebih 10 menit saja dengan urutan kejadian yang acak. Kondisi ini menyulitkan Ria untuk membuktikan Rehman sebagai sindikat kejahatan penculikan dan penjualan organ tubuh.

Untuk menyembuhkan Dicky, seorang dokter umum yang sedang mengambil spesialis syaraf yang sangat tertarik dengan kasus Dicky, juga secara fisik. Dokter Lena (Melina Zafar) seorang perempuan cantik 27 Tahun, pintar, pemberani dan enerjik. Dia semakin tertarik ketika mengetahui dari profesor pembimbingnya (Roy Marten) bahwa Dicky juga mengidap penyakit yang bisa dianalis sebagai bahan penelitian kasus tesisnya kemudian. Dalam penyelidikan Lena tidak sendiri, dibantu oleh sahabat karibnya, Angga (Adhi Pawitra).

Berburu dengan waktu, Rehman berusaha menghilangkan jejak kejahatannya dengan upaya menakut-nakuti dan membunuh saksi mata yang tahu sepak terjang kejahatannya. Di balik selimut, satu persatu ditemukan korban yang sudah bersimbah darah. Sadisme digambarkan jelas lewat adegan penyiksaan yang berdarah-darah. Nuansa horor menjadi kental meskipun tidak ada tokoh hantu, seperti kebanyakan film Indonesia.

KK Dheraj menasbihkan dirinya sebagai produser film thriller-suspense-slasher lewat film terbarunya ini. Film yang disebut horor yang seru, sadis, dan seram ini muai tayang 22 Juli 2010.

Meskipun mendapat berbagai cibiran karena memamerkan bagian tubuh wanita berpakaian minim, dan adegan pembantaian berdarah yang diambil secara close up, KK Dheraj optimis segmentasi penonton bioskop untuk genre horor dan seksi masih ada. Mungkin sebagian kita menutup mata dengan kehadiran film yang menjual keseksian tubuh wanita, tapi kenyataannya di pasar film peminatnya cukup besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar