Kamis, 01 Juli 2010

My Fair Lady (Episode 9)


Sinopsis My Fair Lady
Episode 9


Saat Hae Na bertemu dengan tiga rentenir itu, Su Ah juga muncul. Su Ah marah karena tiga rentenir itu dulu pernah mengganggunya saat dia mengadakan fashion show, rentenir itu menyangkal mengganggu Su Ah karena Su Ah cantik, mereka berkata bahwa Dong Chan yang menyuruhnya.

Hae Na tertarik karena mendengar nama Dong Chan disebut, mereka juga berkata bahwa sebenarnya Hae Na-lah yang harusnya diganggu.

Su Ah marah dan memanggil security, dan Hae Na menemui Dong Chan. Hae Na menampar Dong Chan didepan Su Ah dan petugas security. Hae Na : "Temanmu mengatakan bahwa kau menyuruh mereka untuk menakutiku."

Hae Na memperingatkan Su Ah untuk tidak ikut campur dan membentak Dong Chan untuk mengikutinya. setelah mereka sendirian, Hae Na bertanya pada Dong Chan :"Apakah sakit ?" Hae Na ternyata tidak marah dengan Dong Chan dan menjelaskan bahwa dia memukul Dong Chan untuk menutup kecurigaan Su Ah.

Di luar Dong Chan bertemu Eui Joo. Eui Joo lega setelah mengetahui bahwa Hae Na tidak tahu tentang masalah hutang. Dong Chan menelepon rentenir itu dan mau bertemu, ia juga memastikan bahwa Hae na tidak tahu masalah hutang. Boss rentenir itu berkata ia tidak dapat menemui Dong Chan sekarang karena sakit.
Kemudian rentenir itu berpaling untuk berbicara dengan tamunya yang ternyata adalah...Kang Hae na. Wow..

Hae Na meminta ketiga orang itu untuk melanjutkan ceritanya. Saat Hae Na menemui rentenir itu, semua direktur di Kang San grup tidak sabar menunggu Hae Na. Termasuk Paman Chul Gu. Dong Chan berusaha menahan mereka.
Saat Hae Na akhirnya tiba, Paman Chul Gu marah dan Hae Na yang sedang bad mood juga marah. Dong Chan berusaha melerai mereka dan membawa Hae Na keluar.

Hae Na hanya berkata bahwa dia sedang kesal dengan Tae Yoon. Saat di rumah, Hae na berulah lagi, Nona Jung harus berulang kali mengganti piring yang akan dipakai Hae Na dan tetap saja tidak memuaskan Hae Na. Hae Na melempar piring ke lantai dan melukai wajah Nona Jung.

Dong Chan memarahi Hae Na. Saat Dong Chan bertanya mengapa Hae Na seperti ini, Hae Na : "Apakah kau pikir kau memiliki hak berkata seperti itu padaku ?" kemudian pergi. Meninggalkan Dong Chan yang bingung dengan perkataannya.


Hae Na menemui Tae Yoon dan mereka berkencan. Makan permen kapas, melihat Tae Yoon bermain basket dengan beberapa orang di taman. Kemudian tae Yoon bertanya apakah Hae Na merasa lebih baik sekarang (Tae Yoon benar2 sensitif..nice guy!)
Hae Na : "Aku pikir semua orang melihatku hanya karena uang." Aku punya seorang teman yang sangat kupercaya, tapi tampaknya dia juga sama saja.

Tae Yoon tahu kalau ada sesuatu dibalik kata-kata Hae Na. Hae na bertanya jika Tae Yoon dikhianati temannya apa yang akan dilakukannya.

Tae Yoon : "Apa yang dapat kulakukan ? Aku harus mempercayainya. Mungkin aku berpikiran sederhana, tapi jika aku pernah mempercayai seseorang, aku mencoba mempercayainya sampai akhir. Besar kemungkinan ternyata orang itu tidak jahat, tapi keadaan hidupnya yang membuatnya seperti itu. Mungkin temanmu juga sama. Bagaimana jika memberinya kesempatan ? Jika mereka menghargai kepercayaanmu, mereka memang cukup berharga. Lagipula kau dapat saja kecewa lagi."

Hae Na memutuskan untuk mempercayai Dong Chan. Tapi tetap saja Hae na meminta seseorang mengikuti Dong Chan.

Dong Chan menemui para rentenir yang sedang berjudi. sebenarnya Hae na sudah berjanji akan mengurus hutang Dong Chan tapi rentenir itu memanfaatkan rahasia antara Hae na dan Dong chan dan berkata bahwa Dong Chan tetap harus membayar hutangnya. Tanpa sepengetahuan Dong Chan, Hae na memanggil polisi. Rentenir itu ditangkap karena judi dan Hae Na menerima surat perjanjian hutang Dong Chan dari polisi dan merobeknya. Dong Chan tidak tahu apa yang terjadi.

Eui Joo dan ibunya sangat lega mendengar rentenir itu ditangkap polisi. Ibu Eui Joo merasa DOng Chan sudah waktunya untuk melanjutkan hidupnya dan menikah. Eui Joo tidak mengerti mengapa ibunya terus saja mendesak Dong Chan untuk menikah. Ibu Eui Joo berkata ini karena Eui Joo menyukai Dong Chan.

Ibu Eui Joo menyayangi Dong Chan seperti anaknya sendiri, tapi tetap saja dia tidak dapat merestui jika Eui Joo menyukai Dong Chan. Eui Joo benar2 tidak mengerti dan merasa ibunya menetapkan standar ganda. Eui Joo merasa sakit hati.

Dong Chan menemui Hae Na yang mabuk di bar. Hae Na berkata ini karena Tae Yoon. Tae Yoon sudah berbohong padanya. Dong Chan mencoba membela Tae Yoon : Mungkin saja ia ingin berbicara jujur, tapi dia tidak bisa..kesalahan kecil bisa diakui dengan mudah tapi jika kesalahannya besar, dia mungkin takut kehilangan dirimu atau tidak akan pernah melihatmu lagi.

Dong Chan : "Lalu kau ingin Tae Yoon melakukan apa ?"

Hae Na : "Aku ingin dia jujur padaku. Aku ingin dia mengatakan segalanya."

Hae Na bertanya pada Dong Chan apa ada yang kau sembunyikan padaku ? Katakan saja aku akan memaafkanmu. Hae Na melihat Dong Chan dengan penuh harap dan menunggu.

Tidak ada. Hae Na : benar2 tidak ada ? Tidak ada kata Dong Chan. That's hurt and disappointing ...

Dong Chan menasihati Hae na agar berbaikan dengan Tae Yoon.

Hae Na : "Bagaimana kau dapat mengerti wanita dengan begitu baik?" dia melanjutkan "Apakah karena dulu kau seorang gigolo ?"

Dong Chan kaget dan tertegun. Hae Na berkata bahwa teman Dong Chan yang mengatakan padanya. Hae na marah pada dirinya sendiri, bagaimana dia bisa tidak mengetahuinya. Dengan menahan airmata Hae na berkata : "Brengsek. Kau dipecat."

Paman Chul Gu dan Su Ah berusaha mencuri lihat ide Hae Na. Su Ah merasa ide Hae Na bagus. Paman Chul Gu juga meminta isterinya memancing informasi tentang Dong Chan dari ibu Eui Joo.

Saat presentasi Hae na dituduh mencuri ide orang lain. Hae na kaget dan Paman Chul Gu berhasil meyakinkan direktur yang lain bahwa itu adalah ide Su Ah putrinya yang dicuri Hae Na. Hae Na tidak punya pembelaan dan pergi.

Dong Chan menemui Hae Na dan menolak dipecat. Hae Na meminta Dong Chan pergi atau ia akan mengatakan semuanya pada Kakek. Dong Chan mengatakan bahwa dia sendiri yang akan mengatakan semuanya pada Kakek. Saat Dong Chan menghibur Hae Na, Hae na tidak menghiraukannya.


Tae Yoon ingin mengajak Hae Na makan siang, saat di lobby mereka melihat Dong Chan dan Eui Joo. Dong Chan berkomentar soal rambut Eui Joo. Tae Yoon melihat mereka dan berkata betapa cocoknya mereka dan mengajak Eui Joo dan Dong Chan makan siang bersama.

Makan siang berlangsung agak tegang. Saat Tae Yoon menyebut tentang pencopet dan gigolo, Hae na berkata bahwa Dong Chan bisa menjadi gigolo yang baik. Saat mereka berpisah, Eui Joo menebak Hae Na sudah tahu segalanya.

Tae Yoon juga merasakan sesuatu yang aneh. Tae Yoon : "Kau punya hubungan apa dengan Seo Dong Chan ?"

Hae Na merasa aneh dan Tae Yoon berkata bahwa Hae Na aneh. Tae Yoon dulu merasa terganggu melihat kedekatan Hae Na dan Dong Chan, tapi melihat mereka aneh seperti ini membuatnya merasa lebih terganggu lagi.

Malamnya, Hae Na menelepon Dong Chan dan memintanya menemuinya di bar karena ia mabuk. Kejamnya lagi, Hae na meminta Dong Chan datang di bar tempat Dong Chan pernah menjadi gigolo.

Dong Chan terluka: "Apa yang sedang kau lakukan ?" Hae Na ingin tahu seperti apa Dong Chan saat menjadi gigolo.

Dong Chan : "Apa kau kaya? Karena melayani seorang wanita dengan temperamen buruk dan tidak disukai seperti kau membutuhkan uang yang banyak. Berapa yang kau miliki? Berapa kau sanggup bayar?"

Hae Na merasa sedikit takut dengan reaksi Dong Chan. Dong Chan bertanya mengapa Hae na begitu marah, apa yang diinginkannya ? Dong Chan mendekat ke arah Hae Na dan berhenti seperti akan mencium.

Dong Chan : "Apakah ini yang kau inginkan ?" Keduanya tegang dan menahan air mata. Hae Na menutup matanya, mendorong Dong Chan dan pergi.

Dong Chan mengejar Hae Na dan akhirnya menemukan Hae Na berjalan di tengah jalan dengan limbung. Dong Chan : "Hae na"

Hae Na berhenti dan memandang Dong Chan. Mereka saling memandang beberapa saat. Hae Na tidak menyadari ada sebuah truk yang melaju ke arahnya. Hae Na berdiri membeku karena shock. Dong Chan berlari menarik Hae Na dan memeluknya dengan erat. Sigh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar