Sabtu, 24 Juli 2010

Corner With Love (Episode 14)


Sinopsis Corner With Love
Episode 14


Ada fakta baru lagi yang terungkap : ternyata di Shanghai Qin Lang pernah bertemu dengan karya sang ayah di restoran tempatnya bekerja. Sayang meski sudah lama ditunggu, orang yang dicari tidak muncul juga. Melihat wajah pria itu mulai mendung, Xin Lei langsung memasang wajah riang dan memintanya untuk bernyanyi.

Atas desakan Ba Dao dan A Yi, Qin Lang berusaha menyatakan perasaannya pada Xin Lei. Dasar konyol, ia mengira Xin Lei sedang minum teh di teras dan langsung mengungkapkan keinginannya lewat pintu yang tertutup. Bisa dibayangkan, bagaimana malunya Qin Lang saat tahu kalau dibelakangnya, ada Xin Lei, Nenek Mu Dan, dan A Da yang memperhatikan dengan wajah heran.

Yang lebih membuat Qin Lang gelagapan, Ba Dao dan A Yi mendadak muncul sambil menyerahkan kotak (yang ternyata berisi pakaian Xin Lei yang diklaim telah dicuri) dengan alasan sudah tidak ada tempat dirumah mereka. Bisa ditebak, akhirnya ketahuan kalau dalang dari 'pencurian' adalah Qin Lang.

Untungnya, Xin Lei tidak marah dan terus menunjukkan perubahan sikap yang positif (termasuk dengan membantu Nenek Mu Dan berjualan tiram). Keruan saja, hal itu membuat sang nenek, yang nekat memakai bando pemberian Xin Lei, semakin girang dan setuju akan 'hubungan' gadis itu dengan sang cucu.

Tidak terasa, hari Valentine telah tiba dan Qin Lang semakin didesak untuk menyatakan perasaan yang sesungguhnya pada Xin Lei. Namun setelah merancang acara makan yang romantis, termasuk seikat bunga mawar berjumlah 13 kuntum, keduanya lagi-lagi bertengkar karena masalah sepele.

Namun begitu sampai dirumah, Xin Lei dibuat terharu oleh ucapan spontan Qin Lang. Terinspirasi oleh obrolan mereka sebelumnya, Qin Lang mulai mendapat inspirasi untuk lukisan yang bakal diberikan kepada Xin Lei dan terus menggambar semalaman.

Begitu selesai, paginya Qin Lang langsung membangunkan Xin Lei dan mengajaknya ke sebuah tempat untuk memberi hadiah lukisan yang dibuatnya. Namun, ucapan permohonan yang dilakukan Xin Lei saat melihat gambar lampu ajaib yang dilukis Qin Lang diam-diam membuat si pemuda cemas karena Xin Lei menyebut berharap Shang Dong tidak bertunangan dan kembali mencintainya.

Seperti biasa, tidak lengkap bagi Qin Lang dan Xin Lei bila tidak bertengkar dan hal itu untuk kesekian kalinya terjadi. Sudah tentu, pertengkaran tersebut disebabkan karena kedua pihak berusaha menyembunyikan perasaan masing-masing supaya tidak ketahuan pasangannya.

Terus bercanda sambil berjalan pulang, siapa sangka salah satu permintaan yang asal-asalan diucapkan Xin Lei menjadi kenyataan. Didepan rumah, Xin Lei begitu terperanjat melihat kehadiran sosok yang telah dikenalnya : Shang Dong.

***

Dengan alasan kelelahan, Xin Lei masuk ke dalam kamar dan mulai membuka album foto kenangannya bersama Shang Dong. Di kepalanya, kembali terngiang-ngiang ungkapan bahwa pasangan yang begitu sempurna bagai pangeran dan putri raja tidak akan pernah bisa berakhir bahagia.

Dasar keras kepala, Shang Dong memutuskan untuk terus berada didepan rumah. Keruan saja, hal itu membuat Nenek Mu Dan dan A Da berniat untuk mengusirnya. Tidak ingin terjadi kericuhan, Qin Lang langsung keluar dan meminta Shang Dong membiarkan Xin Lei untuk berpikir dulu. Siapa sangka pemuda itu menolak, dan menyebut tidak bakal pergi sampai Xin Lei mau pergi dengannya.

Siapa sangka, Xin Lei muncul dari arah belakang dan setuju untuk bicara empat mata. Sempat ditarik tangannya oleh Qin Lang, yang memohon Xin Lei supaya tidak mengikuti Shang Dong, dengan senyum tipis gadis itu meminta Qin Lang untuk percaya pada keputusannya.

Di kafe yang sepi, Shang Dong menyebut kalau dirinya telah membatalkan pertunangan dengan putri dari keluarga Han dan semua itu hanya kamuflase untuk menyelesaikan krisis keuangan yang diakibatkan oleh keluarga Xin Lei. Mendengar semua penuturan itu, Xin Lei malah semakin marah dan sambil menitikkan air mata menyebut bahwa semua sudah terlambat karena dirinya sudah terlanjur sakit hati.

Namun, ucapan Shang Dong yang begitu tulus membuat hatinya sedikit tergugah. Meminta waktu untuk memikirkan semuanya, Xin Lei kembali ke rumah dan mendapati Qin Lang (pura-pura) tertidur. Sayang, keduanya sama-sama berat mengungkapkan beban yang ada di hati dan hanya bisa saling mengucapkan selamat malam.

Dalam kebimbangannya, Xin Lei yang bersama Bi Zhu mengajukan lamaran pekerjaan di sebuah perusahaan sepatu langsung tertegun ketika sang sahabat menyatakan opininya. Begitu melihat ke arah sepatu pemberian Qin Lang, Xin Lei sadar bahwa sebenarnya dia telah memilih pria mana yang dicintainya.

Dengan wajah berseri, Xin Lei langsung menelepon Qin Lang dan meminta bertemu untuk membicarakan sesuatu yang penting. Namun ditengah jalan, ia dihadang oleh Xiao Yang. Siapa sangka, gadis dari keluarga kaya itu menggunakan kesempatan untuk kembali memisahkan Xin Lei dan Qin Lang dengan menggunakan surat tanah yang digadaikan Nenek Mu Dan pada keluarganya.

Sambil berjalan pulang, Xin Lei mengingat semua kebaikan yang telah dilakukan Nenek Mu Dan padanya. Gadis itu tidak sadar bahwa di rumah, Shang Dong telah melakukan kesalahan fatal yang membuat Nenek Mu Dan marah besar dan akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit.

Tidak cuma itu, ucapan Shang Dong yang salah mengerti penuturan Xin Lei di surat yang ditujukan pada Xi Xian membuat gadis itu mendapat kemarahan dari A Da dan (terutama) Qin Lang. Keruan saja, Xin Lei makin kehilangan pegangan apalagi saat melihat Nenek Mu Dan, yang selama ini begitu baik padanya, dalam keadaan tidak mengenaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar