Sabtu, 07 Agustus 2010

Wish A Upon Star (Episode 2)



Menghadapi kematian kedua orang tuanya yang mendadak membuat anak2 itu harus menghidupi diri mereka sendiri. Anak2 yang lebih kecil masih tidak begitu mengerti apa yang terjadi dan menangis minta orang tuanya agar kembali, sementara anak kedua Ju Hwang berkata dengan keras pada adik2nya bahwa mereka tidak akan kembali, mereka sudah mati, M-A-T-I!!

Pal Kang juga terpukul dengan bencana ini, semua gayanya yang dulu sudah hilang. Ia duduk dan shock sepanjang upacara pemakaman dan diam saja tidak bereaksi. ini benar2 goncangan keras dan ia merasa tidak sanggup menghadapinya. Pal Kang bergumam, ia adalah putri yang mengerikan, bahwa ia sedang mengurus rambutnya saat kedua orang tuanya meninggal, seperti badut, karena ia ingin terlihat cantik di depan pengacara itu. Pal kang membuat teman2nya cemas.

Keadaan menjadi lebih buruk saat mereka pulang dari pemakaman dan ternyata mereka harus diusir dari rumah. Mereka tidak mengerti bagaimana ini bisa terjadi, tapi pria pemilik rumah berkata dengan menunjukkan pemberitahuan resmi bahwa rumah ini akan dihancurkan. Barang2 mereka dilempar ke jalan dan mereka tidak punya tempat untuk pergi. (Yang tidak mereka ketahui adalah bahwa Min Kyung ada di balik ini semua, ia berkata pada suaminya bahwa ia tidak perlu mengasihani keluarga yang akan merampas warisan mereka..OMG )

Jauh lebih buruk, ternyata asuransi jiwa orang tua mereka tidak membayar mereka sesen-pun. Ibu mereka sudah mencairkan asuransinya sebelumnya untuk menolong seorang wanita miskin untuk dioperasi dan sekarang kemurahan hatinya membuat anak2nya terlantar. Pal kang merasa dikhianati oleh ibunya, lalu ia bersumpah bahwa ini membuat mereka seimbang karena ia selama ini adalah anak yang semaunya. "Aku tidak akan merasa sedih lagi," kata Pal Kang. Kemudian ia mulai berpikir apa yang harus ia lakukan.




Teman Pal kang, jin Ju tidak bisa menampung mereka karena ada keributan di rumahnya. Pal Kang lalu mencoba membawa keluarganya ke hotel, mereka pindah dari satu hotel ke hotel yang lain, mereka selalu diusir karena sang bayi yang selalu menangis. Baby Nami menangis terus. Pal Kang menjual beberapa tas tangannya dan dengan uang kurang dari $50 di kantongnya, Pal Kang membawa mereka ke sauna, dimana paling tidak mereka bisa bermalam. (Well, aku tahu dr teman, di Korea banyak sauna dan spa yang buka 24 jam)

Tapi situasi menjadi memburuk saat keuangan mereka menipis. Pal Kang memutuskan untuk menuju Panti Asuhan, ia berjanji hanya akan menitipkan baby Nami selama beberapa hari. Tanpa sang bayi, paling tidak mereka bisa mendapat tempat untuk tinggal. Hanya beberapa hari ia janji.




Tapi Ju Hwang adiknya marah. Bagaimana Pal Kang bisa meninggalkan Nami begitu saja. Ju Hwang menuduhnya egois dan ingin menyingkirkan mereka semua. Baik! Ju Hwang mengerti, mereka hanya anak angkat dan tidak ada hubungan darah dengannya. Ju Hwan berkata, "Bahkan jika kau meninggalkan kami, aku tidak akan meninggalkan mereka." Dia memerintahkan adik2nya mengikutinya ke panti asuhan.

Pal Kang merasa Ju Hwang ada benarnya, ia memang tidak pernah membedakan mereka tapi mengenai mementingkan diri sendiri ya itu mungkin benar. Pal Kang menangis dan ya ia egois dan mau menyingkirkan mereka. Tapi apa seperti ini orang tuanya membesarkan mereka? untuk memberontak melawannya dan menjadi anak nakal? Pal Kang akhirnya mengambil baby Nami kembali dan berkata pada adik2nya dia tidak bisa melihat mereka mempermalukan orang tua mereka seperti ini. "Jadi aku akan membawa kalian pergi dan membesarkan kalian."

Pal Kang membawa mereka ke sauna untuk bermalam terakhir kalinya dan membuat keputusan, ia menggunting rambutnya sebagai simbol.Pal Kang, "Aku bukan lagi seorang wanita..aku hanya ....seorang ibu."

Di rumah keluarga Won, Kang Ha dan Jun Ha tinggal di rumah besar bersama keponakan mereka yang tidak bertanggung jawab Tae kyu (22 th). Saat kedua pengacara itu kembali, Tae Kyu sedang mengadakan pesta dan ketahuan. Mereka mengusir Tae kyu keluar dari rumah. Tae Kyu protes dan memohon dan bersedia menjadi pembantu mereka agar mereka tidak perlu mencari pembantu, tapi mereka menolak memberi kesempatan pada Tae Kyu.



Jung Jae Young, cucu Presdir Jung tiba di Korea. Jae Young sudah lama mencintai Kang Ha. Perasaannya tidak dibalas tapi Jun Ha menyukainya. Jae Young tidak menyukai Jun Ha.



Pal KAng ingat janjinya sebagai pembantu baru, dan meskipun ia tidak datang di hari pertama, dia tanya mengenai posisi itu pada Jun Ha. Awalnya Jun Ha menanggapi dingin, tapi saat Pal Kang berkata ia tidak bisa datang karena mengurus pemakaman orang tuanya, Jun Ha melembut dan membiarkan ia masuk.

Pal Kang memutuskan untuk menyelundupkan adik2nya ke dalam rumah agar paling tidak mereka bisa tinggal dalam sebuah rumah dan ereka harus benar2 diam agar tidak ketahuan. Pal Kang berhasil menyelundupkan ketiga adiknya dalam kardus2, tapi sang bayi tidak bisa sampai nanti malam, menunggu mereka tidur, maka ia meminta Ju Hwang menjaganya, ia akan menyelundupkan mereka nanti malam.

Pal Kang berhasil memasukkan mereka ke dalam rumah. Tapi ia bertemu Tae Kyu yang membenci kehadiran Pal kang. Karena PAl kang membuatnya tidak bisa berada di rumah. Tae Kyu berpikir jika ia bisa mengusir Pal Kang maka dia bisa tinggal. Sampai, ia terpaksa harus merelakan kamar lamanya.




Pal Kang bingung dengan kelakuan Tae Kyu tapi ia bisa mengatasinya. Ia merasa Tae Kyu hanya anak manja.

Kang Ha TIDAK senang dengan kehadiran Pal Kang dan langsung memintanya keluar segera. Jun Ha sudah membuat keputusan tanpa berdiskusi dengan kakaknya karena kasihan. Jun Ha membujuk kakaknya agar memberi Pal Kang kesempatan, dan memberi petunjuk pada Pal kang mengenai Kang Ha yang sangat rewel. Mereka akhirnya sampai pada kesepakatan (tapi sebenarnya cuma sepihak, krn Pal kang tdk setuju). Saat Kang Ha tidak puas dengan pekerjaan Pal kang, ia harus keluar.


Paling tidak untuk sementara, anak2 mendapat makan dan berada di rumah. Ini adalah suatu tantangan, tapi saat ia keluar untuk menjemput Ju Hwang malam itu, Pal Kang berkata pada adiknya, "Jika kita diusir dari rumah ini, habislah kita."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar